tag:blogger.com,1999:blog-19349863863359964712024-03-06T07:47:14.067+07:00Mbah Petruk ::: Kemarin adalah Sejarah , Besok adalah Misteri ,Dan Saat ini adalah Anugrah :::::Szi Adoellhttp://www.blogger.com/profile/02688812540015015304noreply@blogger.comBlogger16125tag:blogger.com,1999:blog-1934986386335996471.post-21266661161628663632011-12-25T22:03:00.000+07:002011-12-25T22:11:29.584+07:00Distro LinuxKetika pengguna Linux baru berkenalan dengan Linux, biasanya mereka terbentur pada masalah distro yang akan dipakai/dipilih. Paling enak pakai distro apa ya?, Distro yang cocok buat dekstop apa ya?, demikianlah mungkin sedikit celotehan mereka. Saya sebagai newbie juga menyadari akan kesulitan tersebut, walaupun sebenarnya secara garis besar distro Linux sama yaitu menggunakan 'kernel' Linux, perbedaannya hanya pada paket program, program instalasi, organisasi direktori dan berkas, program aplikasi dan utilitas tambahan.<br />
<br />
Distro Linux berbeda untuk kebutuhan yang berbeda, komentar ini bisa saja dipakai dimana kita akan cocok dengan suatu distro jika distro tersebut memberikan apa yang kita butuhkan, contoh jika kita ingin membuat server yang stabil dan customizable mungkin Slackware dan Debian dapat menjadi pilihan, tapi terkadang banyak orang terbiasa dengan distro pilihannya sendiri.<br />
Linux-Mandrake memiliki dukungan bahasa dan utilitas yang banyak, distro ini dapat menjadi salah satu pilihan kita untuk desktop. Sebagian besar distro-distro sekarang sudah mengetahui apa yang dibutuhkan pengguna dan kondisi pasar, tinggal kita pintar memilih distro yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan kita.<br />
<br />
Dalam artikel ini hanya saya sertakan beberapa distro saja dan disesuaikan dengan pengetahuan dan referensi saya yang terbatas. <br />
<br />
<b>Debian GNU/Linux </b><br />
Debian GNU/Linux adalah distro non komersial yang dihasilkan oleh para sukarelawan dari seluruh dunia yang saling bekerjasama melalui Internet. Distro ini menginginkan adanya semangat open-source yang harus tetap ada pada Debian. Kedinamisan distro ini membuat setiap rilis paket-paketnya di-update setiap waktu dan dapat diakses melalui utilitas apt-get. Apt-get adalah sebuah utilitas baris-perintah yang dapat digunakan secara dinamis untuk meng-upgrade sistem Debian GNU/Linux melalui apt-repository jaringan archive Debian yang luas. Milis dan forum debian selalu penuh dengan pesan-pesan baik mengenai bug, masalah, sharing, dll. Dengan adanya sistem komunikasi ini bug dan masalah keamanan pada tiap paket dapat dilaporkan oleh para pengguna dan pengembang Debian dengan cepat.<br />
Keuntungan dari Debian adalah upgradability, ketergantungan antar paket didefinisikan dengan baik, dan pengembangannya secara terbuka.<br />
<br />
Beberapa proyek dan turunan Debian GNU/Linux:<br />
<br />
* Debian JP, <br />
* Knoppix,<br />
* Libranet<br />
* De2 <br />
* DeAl, <br />
* dan lain-lain<br />
<br />
<b>Linux-Mandrake </b><br />
# Linux-Mandrake adalah salah satu distro turunan dari Red Hat Linux yang menyediakan banyak pengembangan dan aplikasi 'pre-configured' dan didukung banyak bahasa di seluruh dunia. Distro ini dikenal mudah untuk pemula dan cocok untuk kelas desktop tapi tidak menutup kemungkinan untuk dijadikan platform pada server. Optimasi untuk prosesor kelas Pentium ke atas membuat Linux-Mandrake dapat berjalan dengan baik pada platform tersebut.<br />
<br />
Linux-Mandrake tersedia dalam GPL dan PowerPack yang terdiri dari beberapa cd 6+ CD dan aplikasi komersial. CD GPL-nya yang berisi sistem dasar dan aplikasi tersedia gratis melalui situs Linux-Mandrake dalam bentuk iso image. Linux-Mandrake beberapa kali telah memenangkan beberapa penghargaan baik penghargaan 'pilihan', 'product of the year', 'best distro' dan merupakan distro teratas pemakainya pada distrowatch.com.<br />
<br />
<b>Red Hat Linux</b> <br />
Red Hat adalah distro yang cukup populer di kalangan pengembang dan perusahaan Linux. Dukungan-dukungan secara teknis, pelatihan, sertifikasi, aplikasi pengembangan, dan bergabungnya para hacker kernel dan free-software seperti Alan Cox, Michael Johnson, Stephen Tweedie menjadikan Red Hat berkembang cepat dan digunakan pada perusahaan.<br />
Poin terbesar dari distro ini adalah Red Hat Package Manager (RPM). RPM adalah sebuah perangkat lunak untuk memanajemen paket-paket pada sistem Linux kita dan dianggap sebagai standar de-facto dalam pemaketan pada distro-distro turunannya dan yang mendukung distro ini secara luas. <br />
<br />
<b>Slackware </b><br />
Distronya Patrick Volkerding yang terkenal pertama kali setelah SLS. Slackware dikenal lebih dekat dengan gaya UNIX, sederhana, stabil, mudah dikustom, dan didesain untuk komputer 386/486 atau lebih tinggi. Distro ini termasuk distro yang cryptic dan manual sekali bagi pemula Linux, tapi dengan menggunakan distro ini beberapa penggunanya dapat mengetahui banyak cara kerja sistem dan distro tersebut. Debian adalah salah satu distro selain Slackware yang masuk dalam kategori ini. Sebagian besar aktivitas konfigurasi di Slackware dilakukan secara manual (tidak ada tool seperti Yast pada S.U.S.E ataupun Linuxconf pada RedHat).<br />
<br />
<b>S.u.S.E. </b><br />
S.u.S.E. adalah distro yang populer di Jerman dan Eropa, terkenal akan dukungan driver VGA-nya dan YasT.<br />
S.u.S.E tersedia secara komersial dan untuk versi GPL-nya dapat diinstal melalui ftp di situs S.u.S.E.<br />
Instalasi berbasis menu grafis dari CD-ROM, disket boot modular, 400-halaman buku referensi, dukungan teknis, dukungan driver-driver terutama VGA dan tool administrasi sistem S.u.S.E., YaST, membuat beberapa pengguna memilih distro ini.<br />
S.u.S.E. juga terlibat dalam pembuatan X server (video driver) untuk proyek XFree86 sehingga X server distro ini mendukung kartu grafis baru. S.U.S.E. menggunakan dua sistem pemaketan yaitu RPM (versi lama) dan SPM, S.U.S.E. Package Manager (versi baru).<br />
<br />
<b>Turbo Linux</b> <br />
TurboLinux menargetkan pada produk berbasis Linux dengan kinerja tinggi untuk pasar workstation dan server terutama untuk penggunaan clustering dan orientasinya ke perusahaan.<br />
Beberapa produk-produknya: TurboLinux Workstation untuk dekstopnya, TurboLinux Server untuk backend server dengan kinerja tinggi terutama untuk penggunaan bisnis di perusahaan, e-commerce dan transaksi B2B (Business-to-Business).<br />
Salah satu produknya TurboCluster Server ditargetkan untuk pembuatan server cluster yang berskala luas dan dapat digunakan 25 cluster node atau lebih.TurboCluster server ini pernah memenangkan poling Best Web Solution dari editor Linux Journal.<br />
enFuzion, satu lagi produk yang berbasis pada konsep sederhana dan powerful yang dinamakan 'parametric execution'.<br />
enFuzion akan merubah jaringan komputer perusahaan menjadi super computer dengan kecepatan tinggi dan 'fault tolerant'.<br />
Pengguna produk dan layanan TurboLinux terbanyak adalah perusahaan dan perorangan di Jepang dan Asia. <br />
<br />
<b>Trustix Secure Linux </b><br />
Trustix Secure Linux adalah distribusi Linux dari Trustix yang berorientasi server dengan menitikberatkan kepada masalah keamanan. Beberapa aplikasi dan layanan penting yang disertakan oleh paket standar TSL adalah:<br />
<br />
1. Ipsec VPN dengan FreeSWAN<br />
2. OpenSSH<br />
3. OpenBSD FTP Server<br />
4. Postfix Mail Server<br />
5. POP3 and IMAP dengan dukungan SSL (SPOP and SIMAP)<br />
6. Apache Web Server yang mendukung WAP<br />
7. Apache Web Server yang mendukung SSL<br />
8. PHP Advance Scripting<br />
9. LDAP<br />
10. GNU Privacy Guard (GPG) <br />
<br />
TSL dapat diperoleh secara gratis melalui situsnya atau pembelian melalui eshop.trustix.no maupun melalui reseller terdekat.<br />
Anda juga dapat bergabung dalam proyek pembuatan Trustix Secure Linux di trustix.org. <br />
<br />
<b>Trustix Merdeka (TM)</b> <br />
Trustix Merdeka merupakan distro Linux yang ditujukan untuk pengguna Indonesia dengan mengambil basis dari Trustix Secure Linux.<br />
Distro ini merupakan distro Linux Indonesia yang pertama kali dikembangkan di Indonesia sepanjang yang penulis tahu. Keamanan standarnya diset untuk pengguna dekstop ataupun yang baru mengenal Linux. Hampir tidak ada aplikasi server pada distro ini. Beberapa menu, artikel dan dokumentasinya berbahasa Indonesia yang dikembangkan oleh para pengembang Trustix Merdeka dalam proyek penerjemahan i18n dan terbuka untuk umum bagi yang ingin ambil bagian dalam proyek ini.<br />
<br />
Beberapa fitur penting dalam Trustix Merdeka (versi 1.2-Raung):<br />
<br />
1. XFree86-nya mendukung TTF dan kinerja yang lebih cepat.<br />
2. SWUP, SoftWare UPdater untuk update paket secara aman via Internet.<br />
3. Dukungan anti alias pada KDE.<br />
4. Menu KDE berbahasa Indonesia. Status translasi bisa dilihat di http://merdeka.trustix.co.id/kde.<br />
5. Aplikasi multimedia, pengolah kata dan jaringan yang sudah dipilihkan oleh para pengembang.<br />
6. Tambahan aplikasi rpms dalam direktori terpisah agar bisa diinstal sesuai keinginan. <br />
<br />
<br />
Utilitas manajemen paketnya menggunakan rpm dan format paketnya .rpm.<br />
Anda dapat men-download TM melalui situs resmi download TM: http://www.trustix.co.id/pub/Trustix/merdeka atau situs-situs mirror-nya.<br />
<br />
<b>WinBi</b> <br />
Window Berbahasa Indonesia, distro Linux berbahasa Indonesia berbasis Trustix Merdeka hasil kerjasam BPPT dan universitas.<br />
Sistem instalasi, lingkungan desktop grafis KDE, aplikasi e-mail, browser, jaringan, perkantoran, multimedia, grafis, permainan, utilitas lain dan dokumentasi sebagian besar menggunakan bahasa Indonesia.<br />
<br />
<b>Rimbalinux </b><br />
Rimbalinux merupakan salah satu distro yang dibuat oleh sebagian anggota komunitas dan pengembang Linux Indonesia berbasis pada distro Red Hat.<br />
Distro ini ditujukan untuk mesin 486 dan Pentium. Sasarannya adalah pengguna Linux menengah, akademisi, dan warnet.<br />
Mempunyai utilitas berbasis web yaitu rppm dan utilitas lain yang masih dalam tahap pengembangan. Rimbalinux berisi window manager dan aplikasi yang ringan serta dukungan ltsp. Sampai saat ini baru sampai pada versi 1.0 (Leuser) dan sedang dalam tahap pengembangan lebih lanjut ke 1.1.<br />
<br />
<b>Knoppix </b><br />
Knoppix merupakan distro Linux live-cd yang dapat dijalankan melalui CD-ROM tanpa menginstalnya di hard-disk. Aplikasinya sangat lengkap dan cocok untuk demo atau belajar Linux bagi yang belum mempunyai ruang pada hard-disknya, dapat juga untuk CD rescue. Kelemahan dari knoppix adalah diperlukannya memori yang besar untuk menggunakan modus grafisnya yaitu 96 MB walaupun bisa juga dijalankan pada memori 64 MB dengan swap pada hard-disk seperti pengalaman penulis tapi Anda perlu sedikit bersabar. Distro ini berbasis Debian GNU/Linux.<br />
<br />
<i>Tips</i><br />
Beberapa tips dari penulis untuk memilih distro:<br />
<br />
* Jika Anda ingin mencoba atau belajar Linux tanpa mengubah atau menginstalnya di hard-disk, distro live-cd seperti knoppix bisa jadi pilihan.<br />
* Installah distro Linux yang dipunyai teman dekat kita. Alasannya jika terjadi sesuatu dengan Linux yang kita instal atau sekedar ingin bertanya segala sesuatu tentang Linux, ada seseorang yang bisa kita tanya, dan dengan adanya teman-teman, kita bisa berdiskusi, ngoprek bareng dan seiring dengan berjalannya waktu kita dan temen-temen kita akan berkembang bersama-sama.<br />
* Setelah kita menginstal Linux dengan distro yang dipunyai teman kita dan sekiranya sudah mahir dalam memainkan atau menggunakan Linux, kita bisa coba untuk menginstal distro lain yang menurut kita bagus dan sesuai dengan preferensi kita.<br />
* Instal dan coba seluruh distro aja! itu bagus tapi ini akan menghabiskan waktu dan biaya, kita bisa memilih distro-distro mana saja yang sekiranya kita cocok/suka, dengan melihat pengalaman teman yang sudah pernah pakai, dokumentasi, artikel, dan materi-materi yang terkait<br />
* Terus bekerja seperti biasa dalam sistem Linux kita, jika memungkinkan bisa dengan variasi distro dan aplikasi yang berbeda, pada akhirnya kita bisa merasakan dan memahami distro mana yang paling cocok untuk preferensi atau kebutuhan kita.Szi Adoellhttp://www.blogger.com/profile/02688812540015015304noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1934986386335996471.post-51090311498432221672011-12-25T21:19:00.000+07:002011-12-25T21:40:17.259+07:00PENGALAMATAN IP ADDRESSIP Address terdiri dari bilangan biner sepanjang 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Tiap segmen terdiri atas 8 bit yang berarti memiliki nilai desimal dari 0 - 255. Range address yang bisa digunakan adalah dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai dengan 11111111.11111111.11111111.11111111. Jadi, ada sebanyak 232 kombinasi address yang bisa dipakai diseluruh dunia (walaupun pada kenyataannya ada sejumlah IP Address yang digunakan untuk keperluan khusus). Jadi, jaringan TCP/IP dengan 32 bit address ini mampu menampung sebanyak 232 atau lebih dari 4 milyar host. Untuk memudahkan pembacaan dan penulisan, IP Address biasanya direpresentasikan dalam bilangan desimal. Jadi, range address di atas dapat diubah menjadi address 0.0.0.0 sampai address 255.255.255.255. Nilai desimal dari IP Address inilah yang dikenal dalam pemakaian sehari-hari. Beberapa contoh IP Address adalah :<br />
<br />
44.132.1.20<br />
167.205.9.35<br />
202.152.1.250<br />
<br />
<br />
IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (bit-bit network/network bit) dan bagian host (bit-bit host/host bit). Bit network berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan bit host berperan dalam identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki bit network yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network.<br />
<br />
<br />
Ada 3 kelas address yang utama dalam TCP/IP, yakni kelas A, kelas B dan kelas C. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut :<br />
<br />
<br />
<> Jika bit pertama dari IP Address adalah 0, address merupakan network kelas A. Bit ini dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 24 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian hanya ada 128 network kelas A, yakni dari nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx, tetapi setiap network dapat menampung lebih dari 16 juta (2563) host (xxx adalah variabel, nilainya dari 0 s/d 255). <br />
<br />
<> Jika 2 bit pertama dari IP Address adalah 10, address merupakan network kelas B. Dua bit ini dan 14 bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 16 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 16 ribu network kelas B (64 x 256), yakni dari network 128.0.xxx.xxx - 191.255.xxx.xxx. Setiap network kelas B mampu menampung lebih dari 65 ribu host (2562). <br />
<br />
<> Jika 3 bit pertama dari IP Address adalah 110, address merupakan network kelas C. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan bit network sedangkan 8 bit terakhir merupakan bit host. Dengan demikian terdapat lebih dari 2 juta network kelas C (32 x 256 x 256), yakni dari nomor 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx. Setiap network kelas C hanya mampu menampung sekitar 256 host. <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4tA5Wbe_844vYNyzJd5TFvkJJTNMsA62K6IAHxvw7gkGVD0MGJw9du7X3tZ3Z7qFwpO5oXJIgwjg8ak24umrdaLEEPXFKNoUL8jKo44mmaF6SYKSf6LJT21ZYWyVBAaCSxjJsSqXwLO9e/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="273" width="185" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4tA5Wbe_844vYNyzJd5TFvkJJTNMsA62K6IAHxvw7gkGVD0MGJw9du7X3tZ3Z7qFwpO5oXJIgwjg8ak24umrdaLEEPXFKNoUL8jKo44mmaF6SYKSf6LJT21ZYWyVBAaCSxjJsSqXwLO9e/s320/images.jpg" /></a></div><br />
<br />
Selain ke tiga kelas di atas, ada 2 kelas lagi yang ditujukan untuk pemakaian khusus, yakni kelas D dan kelas E. Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone). Kelas terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental.<br />
<br />
Jenis kelas address yang diberikan oleh kooordinator IP Address bergantung kepada kebutuhan instansi yang meminta, yakni jumlah host yang akan diintegrasikan dalam network dan rencana pengembangan untuk beberapa tahun mendatang. Untuk perusahaan, kantor pemerintah atau universitas besar yang memiliki puluhan ribu komputer dan sangat berpotensi untuk tumbuh menjadi jutaan komputer, koordinator IP Address akan mempertimbangkan untuk memberikan kelas A. Contoh IP Address kelas A yang dipakai di Internet adalah untuk amatir paket radio seluruh dunia, mendapat IP nomor 44.xxx.xxx.xxx. Untuk kelas B, contohnya adalah nomor 167.205.xxx.xxx yang dialokasikan untuk ITB dan jaringan yang terkait ke ITB dibawah koordinator Onno W. Purbo.<br />
<br />
<br />
IP Address khusus<br />
Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah :<br />
<br />
* Network Address<br />
<br />
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan. Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address 202.152.1.250 adalah 202.152.1.0. Analogi yang baik untuk menjelaskan fungsi network address ini adalah dalam pengolahan surat pada kantor pos. Petugas penyortir surat pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca seluruh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut. Pekerjaan “routing” surat-surat menjadi lebih cepat. Demikian juga halnya dengan router di Internet pada saat melakukan routing atas paket-paket data.<br />
<br />
* Broadcast Address<br />
<br />
Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.<br />
<br />
* Netmask<br />
<br />
Adalah address yang digunakan untuk melakukan masking / filter pada proses pembentukan routing supaya kita cukup memperhatikan beberapa bit saja dari total 32 bit IP Address. Artinya dengan menggunakan netmask tidak perlu kita memperhatikan seluruh (32 bit) IP address untuk menentukan routing, akan tetapi cukup beberapa buah saja dari IP address yg kita perlu perhatikan untuk menentukan kemana packet tersebut dikirim.<br />
<br />
Kaitan antara host address, network address, broadcast address & network mask sangat erat sekali - semua dapat dihitung dengan mudah jika kita cukup paham mengenai bilangan Biner. Jika kita ingin secara serius mengoperasikan sebuah jaringan komputer menggunakan teknologi TCP/IP & Internet, adalah mutlak bagi kita untuk menguasai konsep IP address tersebut. Konsep IP address sangat penting artinya bagi routing jaringan Internet. Kemampuan untuk membagi jaringan dalam subnet IP address penting artinya untuk memperoleh routing yang sangat effisien & tidak membebani router-router yang ada di Internet. Mudah-mudahan tulisan awal ini dapat membuka sedikit tentang teknologi / konsep yang ada di dalam Internet.<br />
<br />
Cara mengetaui Ip Address<br />
Untuk mengetahui IP address komputer banyak sekali cara yang bisa dilakukan diantaranya dengan menggunakan command prompt, melalui status local area connection atau menggunakan tool pihak ketiga lainnya. Kami akan membahas tips trik windows untuk mengetahui IP address komputer dengan cepat dan mudah tanpa menggunakan tool pihak ketiga. Tool windows yang kita gunakan untuk mengetahui IP address adalah command prompt.<br />
langsung aja saya berikan langkah-langkahnya: <br />
1. Seperti pada kebanyakan tips trik komputer dan windows yang saya posting, pertama yang kita lakukan adalah membuka kotak dialog Run dengan mengklik menu start >> Run.<br />
2. Kemudian ketik cmd dan tekan Enter untuk membuka command prompt.<br />
3. Pada jendela command prompt ketik “ipconfig” (tanpa tanda kutip) dan tekan Enter.<br />
4. Setelah itu akan muncul IP address komputer Anda disertai Subnetmask, Gateway dan DNS server yang Anda gunakan.Szi Adoellhttp://www.blogger.com/profile/02688812540015015304noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1934986386335996471.post-7138025623945442002011-12-25T20:57:00.000+07:002011-12-25T20:57:00.297+07:00Perintah Dasar Berbasis Teks di Linux TerminalTutorial Linux seperti ini sangat dibutuhkan bagi kita yang ingin lebih mendalami Linux. walapun saat ini perintah-perintah berbasis teks di Linux sudah banyak yang memiliki GUI (Graphical User Interface) sehingga lebih memudahkan user linux pemula namun pada beberapa perintah dasar linux, akan lebih efisien dan cepat jika tetap menggunakan perintah TUI (Teks User Interface) /teks mode.<br />
Inilah beberapa Perintah Dasar Berbasis Teks (Bash Script) di Linux Terminal yang akan kita bahas pada tutorial belajar linux ini.<br />
<b>#any_command –help</b><br />
Menampilkan keterangan bantu tentang pemakaian perintah. “–help” sama dengan perintah pada DOS “/h”.<br />
<b>#sudo</b><br />
SuperUser Do, mendapatkan akses root atau administrator pada user biasa tanpa harus login sebagai root user<br />
<b>#ls</b><br />
Melihat isi file dari direktori aktif. Pada linux perintah dir hanya berupa alias dari perintah ls. Untuk perintah ls sendiri sering dibuatkan alias ls –color, agar pada waktu di ls ditampilkan warna-warna sesuai dengan file-filenya, biasanya hijau untuk execute, dsb.<b><br />
#ls -al</b><br />
Melihat seluruh isi file pada direktori aktif beserta file hidden, lalu ditampilkan layar per layar.<b><br />
#cd directory</b><br />
Change directory. Menggunakan cd tanpa nama direktori akan menghantarkan anda ke home direktori. Dan cd – akan menghantarkan anda ke direktori sebelumnya.<br />
<b>#cp /source /destination</b><br />
Mengopi suatu file, gunakan cp -r untuk copy suatu directory<br />
<b>#mcopy /source /destination</b><br />
Mengcopy suatu file dari/ke dos filesystem.<br />
Contoh mcopy a:autoexec.bat ~/junk . Gunakan man mtools untuk command yang sejenis : mdir, mcd, mren, mmove, mdel, mmd, mrd, mformat….<br />
<b>#mv /source /destination</b><br />
Memindahkan atau mengganti nama file<br />
ln -s source destination Membuat Simbolic Links, contoh ln -sf /usr/X11R6/bin/XF86_SVGA /etc/X11/X, membuat Simbolic link dari file XF86_SVGA ke X<br />
<b>#rm /files</b><br />
Menghapus file<br />
<b>#mkdir /directory</b><br />
Membuat direktori baru<br />
<b>#rmdir /directory</b><br />
Menghapus direktori yang telah kosong<br />
<b>#rm -r /files</b><br />
(recursive remove) Menghapus file, direktori dan subdirektorinya. Hati-hati menggunakan perintah ini apabila anda login sebagai root, karena root dengan mudah dapat menghapus seluruh file pada sistem dengan perintah di atas, tidak ada perintah untuk undelete di Linux<b><br />
#more filename</b><br />
Untuk melihat isi suatu file, dengan tambahan perintah more, maka isi file tersebut ditampilkan layar per layar.<br />
<b>#less filename</b><br />
Melihat suatu file layar per layar, dan tekan tombol “q” apabila ingin keluar,<br />
<b>#pico filename</b><br />
Edit suatu text file.<br />
<b>#pico -w filename</b><br />
Edit suatu text file, dengan menonaktifkan fungsi word wrap, sangat berguna untuk mengedit file seperti /etc/fstab.<br />
<b>#lynx file.html</b><br />
Melihat file html atau browse ke net dengan text mode, dimana gambar/image tidak dapat ditampilkan, tapi lynx adalah suatu browser yang sangat cepat, sangat berguna bila anda hanya menginginkan suatu artikel tanpa image.<br />
<b>#tar -zxvf filename.tar.gz</b><br />
Meng-untar sebuah file tar sekaligus meng-uncompress file tersebut (*.tar.gz atau *.tgz), untuk meletakkannya direktori yg diinginkan tambahkan option -C direktori, contoh tar -zxvf filename.tar.gz -C /opt (meletakkan file tersebut di direktori /opt<br />
<b>#tar -xvf filename.tar</b><br />
Meng-untar sebuah file tar yang tidak terkompress (*.tar).<br />
<b>#gunzip filename.gz</b><br />
Meng-uncompress sebuah file zip (*.gz” or *.z). dengan menggunakan gzip (juga zip atau compress) jika anda menginginkan mengompress file.<br />
<b>#bunzip2 filename.bz2</b><br />
Meng-uncompress file dengan format (*.bz2) dengan utiliti “bzip2″, digunakan pada file yang besar.<b><br />
#unzip filename.zip</b><br />
Meng-uncompress file dengan format (*.zip) dengan utiliti “unzip” yang kompatibel dengan pkzip for DOS.<br />
<b>#find / -name “filename”</b><br />
Mencari “filename” pada komputer anda dimulai dengan direktori /. Namafile tersebut mungkin saja berisi wildcard (*,?).<br />
<b>#locate filename</b><br />
Mencari file dengan string “filename”. Sangat mudah dan cepat dari perintah di atas.<br />
<b>#talk username1</b><br />
Berbicara dengan keyboard dengan user lain yg sedang login pada mesin kita (atau gunakan talk username1@machinename untuk berbicara dengan komputer lain). Untuk menerima undangan percakapan, ketikkan talk username2. Jika seseorang mencoba untuk berbicara dengan anda dan itu dirasakan mengganggu, anda bisa menggunakan perintah mesg n untuk menolak pesan tersebut. Dan gunakan perintah who atau rwho untuk melihat siapa user yang mengganggu tersebut.<br />
<b>#mc</b><br />
Menjalankan “Morton Commander” … eh… salah maksudnya “Midnight Commander” sebagai file manager, cepat dan bagus.<br />
<b>#telnet server</b><br />
Untuk menghubungkan komputer kita ke komputer lain dengan menggunakan protokol TELNET. Gunakan nama mesin atau Nomor IP mesin, dan anda akan mendapatkan prompt login name dari mesin tersebut, masukkan passwordnya, oh ya .. anda juga harus punya account di mesin remote tersebut. Telnet akan menghubungkan anda dengan komputer lain dan membiarkan anda untuk mengoperasikan mesin tersebut. Telnet sangat tidak aman, setiap yang anda ketik menjadi “open text”, juga dengan password anda! Gunakan ssh alih-alih telnet untuk mengakses mesin secara remote.<br />
<b>#ssh user@ipaddress</b><br />
(Secure Shell) Untuk mengakses mesin lain,<br />
<b>#rlogin user@ipaddress</b><br />
(remote login) Menghubungkan anda kekomputer lain. Loginname dan password, tetapi apabila account anda tersebut telah dipakai, maka anda akan mendapatkan pesan kesalahan pada password anda. Sangat tidak aman juga, gunakan ssh sebagai gantinya.<br />
<b>#rsh user@ipaddress</b><br />
(remote shell) Jalan lain untuk menghubungkan anda ke remote machine. Apabila login name/password anda sedang dipakai di remote mesin tsb, maka password anda tidak akan berlaku. Idem dengan rlogin, gantikan dengan ssh.<b><br />
#ftp user@ipaddress</b><br />
Ftp ke mesin lain, ini sangat berguna untuk mengopy file ke/dari remote mesin. Juga tidak aman, gunakan scp dari keluarga ssh sebagai gantinya.<br />
<b>#scp /source /destination</b><br />
(secure copy) untuk copy file ke atau dari mesin lain, contoh scp user@ipaddress:/source /destination<br />
minicom Program Minicom (dapat dikatakan seperti “Procomm/Hyperterminal for Linux”).<br />
<b>#./program_name</b><br />
Menjalankan program pada direktori aktif, yang mana tidak terdapat pada PATH anda<br />
<b>#xinit</b><br />
Menjalankan X-window server (tanpa windows manager).<br />
<b>#startx</b><br />
Menjalankan X-window server dan meload default windows manager. Sama seperti perintah “win” under DOS dengan Win3.1<br />
<b>#startx — :1</b><br />
Menjalankan sesi X-windows berikutnya pada display 1 (default menggunakan display 0). Anda dapat menjalankan banyak GUI terminal secara bersamaan, untuk pindah antar GUI gunakan , , etc, tapi ini akan lebih banyak memakan memori.<br />
<b>#xterm</b><br />
(pada X terminal) ,menjalankan X-windows terminal. Untuk keluar ketikkan exi<b>t<br />
#xboing</b><br />
(pada X terminal). Sangat lucu deh …., seperti games-games lama …..<br />
gimp (pada X terminal) Program image editor yang sangat bagus, bisa disamakan dengan Adobe Photoshop, yang membedakan adalah program ini gratis.<b><br />
#netscape</b><br />
(pada X terminal) menjalankan netscape, versi pada waktu tulisan ini dibuat telah mencapai versi 4.7<br />
netscape -display host:0.0 (pada X terminal) menjalankan netscape pada mesin yang aktif dan menampilkan outputnya pada mesin yang bernama host display 0 screen 0. Anda harus memberikan akses untuk mesin aktif untuk menampilkannya pada mesin host dengan perintah xhost<br />
<b>#shutdown -h now</b><br />
(sebagai root) Shut down sistem. Umumnya digunakan untuk remote shutdown. Gunakan untuk shutdown pada konsol (dapat dijalankan oleh user).<br />
<b>#halt</b><br />
reboot (sebagai root) Halt atau reboot mesin. Lebih simple dari perintah di atas.<br />
<b>#man topic</b><br />
Menampilkan daftar dari sistem manual pages (help) sesuaidengan topic. Coba man man. lalu tekan q untuk keluar dari viewer. Perintah info topic Manual pages dapat dibaca dilhat dengan cara any_command –help.<b><br />
#apropos topic</b><br />
Menampilkan bantuan manual berdasarkan topik..<br />
<b>#pwd</b><br />
Melihat direktori kerja saat ini<br />
<b>#hostname</b><br />
Menampilkan nama local host (mesin dimana anda sedang bekerja). Gunakan perintah netconf (sebagai root) untuk merubah nama host dari mesin tersebut, atau edit file /etc/hosts<br />
<b>#whoami</b><br />
Mencetak login name anda<br />
<b>#id username</b><br />
Mencetak user id (uid) atau group id (gid)<br />
<b>#date</b><br />
Mencetak atau merubah tanggal dan waktu pada komputer, contoh merubah tanggal dan waktu ke 2000-12-31 23:57 dengan perintah: date 123123572000<br />
<b>#time</b><br />
Melihat jumlah waktu yg ditangani untuk penyelesaian suatu proses + info lainnya. Jangan dibingungkan dengan perintah date<br />
who Melihat user yang login pada komputer kita.<br />
<b>#rwho -a</b><br />
Melihat semua user yg login pada network anda. Layanan perintah rwho ini harus diaktifkan, jalankan setup sebagai root untuk mengaktifkannya.<br />
<b>#finger username</b><br />
Melihat informasi user, coba jalankan; finger root<br />
<b>#last</b><br />
Melihat user sebelumnya yang telah login di komputer.<br />
<b>#uptime</b><br />
Melihat jumlah waktu pemakaian komputer oleh seseorang, terhitung proses reboot terakhir.<br />
<b>#ps</b><br />
(=print status) Melihat proses-proses yang dijalankan oleh user<b><br />
#ps aux</b><br />
Melihat seluruh proses yang dijalankan, walaupun tanpa terminal<br />
<b>#uname -a</b><br />
Informasi system kernel anda<br />
<b>#free</b><br />
Informasi memory (dalam kilobytes).<br />
<b>#df -h</b><br />
(=disk free) Melihat informasi pemakaian disk pada seluruh system (in human-readable form)<br />
<b>#du / -bh</b><br />
(=disk usage) Melihat secara detil pemakaian disk untuk setiap direktori, dimulai dari root (in human legible form).<br />
<b>#cat /proc/cpuinfo</b><br />
Cpu info. Melihat file pada /proc directori yang bukan merupakan file nyata (not real files).<br />
<b>#cat /proc/interrupts</b><br />
Melihat alamat interrupt yang dipakai.<br />
<b>#cat /proc/version</b><br />
Melihat Versi dari Linux dan informasi lainnya.<br />
<b>#cat /proc/filesystems</b><br />
Melihat filesystem yang digunakan.<br />
<b>#cat /etc/printcap</b><br />
Melihat printer yang telah disetup<br />
<b>#lsmod (as root)</b><br />
Melihat module-module kernel yang telah di load.<br />
Demikian tutorial linux tentang sebagian dari sekian banyak perintah dasar berbasis teks di terminal linux, jika ada yang dirasa kurang, silahkan tambahkan melalui kolom komentar dibawah, mudah2an penjelasan singkat belajar linux ini bermanfaat.Szi Adoellhttp://www.blogger.com/profile/02688812540015015304noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1934986386335996471.post-84897166293938631652011-12-25T20:46:00.000+07:002011-12-25T20:46:33.605+07:00Cara memberi IP ADDRESS pada linux lewat TERMINAL<b>1. Edit File /etc/network/interfaces</b><br />
#sudo gedit /etc/network/interfaces<br />
File ini memuat konfigurasi IP yang akan digunakan oleh Network Interface yang terpasang pada suatu komputer. Selain alamat IP, file ini juga menyimpan informasi tentang routing. Di bawah ini adalah contoh isi file /etc/network/intefaces:<br />
auto lo<br />
iface lo inet loopback<br />
auto eth0<br />
iface eth0 inet static<br />
address 192.168.30.10<br />
network 192.168.30.0<br />
netmask 255.255.255.0<br />
broadcast 192.168.30.255<br />
gateway 192.168.1.1<br />
Kata auto yang mendahului nama suatu interface menandakan bahwa interface tersebut akan dinyalakan secara otomatis pada saat booting. Interface lo tidak memiliki konfigurasi IP karena lo digunakan sebagai loopback sehingga memiliki IP yang pasti yakni 127.0.0.1. Alamat IP ini digunakan oleh komputer untuk berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Konfigurasi untuk eth0 harus diberikan karena interface ini dikonfigurasi menggunakan IP statis.<br />
Parameter-parameter yang harus disebutkan untuk jenis interface static adalah:<br />
1. address: menentukan IP address yang digunakan suatu komputer.<br />
2. network: menentukan Network Address komputer.<br />
3. netmask: menentukan subnet mask network komputer.<br />
4. broadcast: menentukan alamat broadcast yang digunakan komputer untuk memperkenalkan diri pada jaringan.<br />
5. gateway: menentukan default gateway yang digunakan apabila komputer tersebut mengirimkan paket data ke luar jaringan anggotanya.<br />
<b>2. Masukkan Preferred DNS Server dan Alternate DNS Server</b><br />
#sudo gedit /etc/resolv.conf<br />
nameserver 192.168.1.1<br />
nameserver 202.134.1.10<br />
nameserver 202.134.0.155<br />
<b>3. Restart Network</b><br />
# /etc/init.d/networking restart<br />
<b>4. Cek IP Address</b><br />
# ifconfig<br />
<b>5. Test</b><br />
# ping www.google.com<br />
<b>6. Edit File /etc/network/option</b> bila di perlukan.<br />
# /etc/network/options<br />
File ini memuat beberapa pilihan yang dapat dijalankan bersamaan dengan aktifasi alamat IP pada bagian di atas. Secara default, file ini mengandung 3 baris. Isi file ini kurang lebih seperti di bawah ini.<br />
ip_forward=no<br />
spoofprotect=yes<br />
syncookies=no<br />
Baris pertama menunjukkan bahwa komputer ini tidak digunakan untuk memforward paket data yang diterimanya ke komputer lain. ip_forward harus diset yes bila memang komputer ini dibangun untuk bertindak sebagai router atau bridge. Baris kedua menunjukkan bahwa perlindungan ipspoof aktif. Ada baiknya pilihan ini selalu yes untuk menghindari terjadinya spoofing alamat IP kita oleh orang lain. Baris ketiga menyatakan bahwa syncookies tidak diaktifkan. Pilihan ini bertujuan untuk membatasi jumlah usaha membuat koneksi baru dari komputer lain ke komputer kita. Bila komputer kita menerima semua request secara serentak dengan jumlah banyak, besar kemungkinan bahwa komputer kita akan hang dalam waktu singkat.Szi Adoellhttp://www.blogger.com/profile/02688812540015015304noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1934986386335996471.post-22153982771980335862011-12-22T07:42:00.000+07:002011-12-22T07:42:39.438+07:00Kerusakan pada Komputer<b>1 Komputer Mau Hidup Tetapi Tidak Mau Booting<br />
Cara Mengatasinya :</b><br />
<br />
* Kenali Terlebih dahulu Bunyi Beep berikut :<br />
o Beep 1 kali saja Tanda bahwa kondisi komputer baik<br />
o Beep 1 kali, panjang Terdapat problem di memory<br />
o Beep 1 kali panjang dan 3 kali pendek Kerusakan di VGA card<br />
o Beep 1 kali panjang dan 2 kali pendek Kerusakan di DRAM parity<br />
o Beep terus menerus Kerusakan dimodul memory atau memory video<br />
* Cek dengan menggunakan software diagnosa seperti sisoft sandra, PC mark04, PC mark05 dll.<br />
<br />
<b>2 Keyboard Tidak Dikenali Oleh Komputer<br />
Cara Mengatasinya :<br />
</b><br />
* Cek apakah keyboard anda sudah terpasang dengan benar<br />
* Jika sudah terpasang dengan benar tapi masih juga keyboardnya tidak terdeteksi, maka kemungkinan keyboard anda bermasalah.<br />
* Coba ganti keyboard anda, namun jika sudah diganti tapi tetap juga bermasalah maka kemungkinan besar yang rusak adalah dibagian port keyboard di dalam MainBoard anda.<br />
* Jika memang sudah diganti keyboard baru tapi tetap tidak terdeteksi juga, coba ganti dengan keyboard USB. Dan apabila tidak terdeteksi juga berarti ada yang salah pada sitem Windows anda.<br />
<br />
Mouse juga tidak dikenali oleh komputer mungkin sama dengan kasus keyboard.<br />
<br />
<br />
<b>3 Menambah RAM Tapi Tidak Terdeteksi<br />
Cara Mengatasinya :<br />
</b><br />
* Lakukan pengecekan seperti ketika kasus sebelumnya<br />
* Pastikan slot yang dipakai sesuai, misalnya : SD RAM memiliki slot yang hampir sama dengan RD RAM tetapi RD RAM, tidak bisa terdeteksi meskipun bisa dipasang pada slot jenis SD RAM.<br />
* Pastikan RAM terpasang dan terkunci dengan benar.<br />
* Bersihkan debu dari slot dengan cara ditiup atau dibersihkan dengan kuas.<br />
* Pindah slot yang lain<br />
<br />
<br />
<br />
<b>4 Sound Card Baru Tidak Terdeteksi<br />
Cara Mengatasinya :</b><br />
* Cek apakah soundcard yang baru dalam keadaan baik dan terpasang dengan benar.<br />
* Cek pada manual booknya, apakah soundcard onboardnya perlu dimatikan atau tidak jika hendak menginstall ulang soundcard yang baru (biasanya bisa dimatikan lewat jumper atau bios).Szi Adoellhttp://www.blogger.com/profile/02688812540015015304noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1934986386335996471.post-57158906145827783512011-12-22T07:10:00.000+07:002011-12-22T07:10:55.865+07:00Masalah yang sering muncul pada PC dan cara penanganannyaTIPS JITU MENGATASI KOMPUTER RUSAK <br />
PC Anda tidak mau beraksi sama sekali? Harddisk tidak terdeteksi, drive optik yang terasa lambat, monitor yang tidak optimal tampilannya, atau router yang terlalu sering hang? Jangan panik, cari solusinya di sini!Sesekali hal ini dapat saja terjadi. Tiba-tiba PC berulah, dan tidak dapat terselesaikan dengan mudah. Meskipun Anda sudah membaca berbagai panduan troubleshooting pada manual yang tersedia. Dan hal ini bisa juga terjadi pada Anda.Tidak memandang situasi dan kondisi, sebuah sistem dapat berulah. Bisa saja sesaat setelah Anda melakukan update driver. Ataupun setelah melakukan penambahan perangkat tambahan pada sistem Anda. Ataupun terjadi secara tiba-tiba, tanpa peringatan ataupun pemberitahuan sebelumnya.Dan ulasan kali ini akan membahas hal-hal tersebut di atas. Usah gelisah dan tidak perlu panik menghadapinya.<br />
<br />
Duduk tenang, dan ikuti saja pembahasan kali ini. Semoga salah satu di antaranya adalah jawaban dari masalah yang Anda hadapi dengan PC kesayangan Anda.<br />
<br />
Terbaru, Tidak Berarti Bebas Bug<br />
Tidak selamanya teknologi terbaru memberikan yang terbaik untuk penggunanya. Bahkan beberapa kali kami menyaksikan sendiri, produk yang mengusung teknologi terbaru, pada batch awal juga disertai dengan perbagai masalah yang cukup memusingkan.<br />
<br />
Sebagai contoh, motherboard dengan chipset terbaru. Inilah beberapa kasus yang sering dirasakan para anggota lab PC Media. Perlu diadakan beberapa riset skala kecil, untuk dapat menjalankan serangkaian tes dengan sempurna. Mulai dari sesekali mencari update BIOS, update driver ataupun sekadar manual ter-update dari produk yang bersangkutan.<br />
<br />
Contoh lain adalah untuk pengujian video card. Dengan makin tajamnya persaingan ATi Radeon dan nVidia, membuat berbagai produk dengan chipset terbaru, terus berdatangan ke lab kami. Yang akhirnya memerlukan solusi patch software pengujian. Untuk dapat menjalankannya.<br />
<br />
Lalu, bagaimana dengan yang terjadi di dalam dunia nyata? Pada penggunaan sehari-hari Anda dengan PC<br />
<br />
Langkah Pembukaan<br />
Seperti pada catur, langkah pertama akan sangat menentukan. Begitu juga dalam memecahkan masalah yang terjadi dengan PC Anda.<br />
<br />
Pada subbahasan ini, akan berisi tentang langkah terpenting dalam mencoba menyelesaikan masalah dengan PC Anda. Yang terpenting adalah mencoba mengetahui, apa yang menyebabkan PC Anda berulah. Perubahan terakhir apa yang terjadi pada PC?<br />
<br />
Hal ini sangat penting untuk diketahui secara pasti. Mengingat, hal ini akan sangat memudahkan penyelesaian yang harus dilakukan. Disesuaikan dengan kemungkinan masalah yang terjadi. Dari sini, memungkinkan untuk mempersempit kemungkinan masalah yang terjadi dengan PC Anda.<br />
<br />
01. PC Tidak Bereaksi, Saat Tombol Power Ditekan.<br />
Permasalahan: Anda menekan tombol power untuk mengaktifkan PC Anda, namun PC tidak menunjukkan tandatanda kehidupan. Apa yang terjadi?<br />
<br />
Solusi: Jika hal ini terjadi pada PC Anda, ada beberapa kemungkinan yang harus diperiksa satu per satu secara bertahap.<br />
<br />
Langkah 1: Periksa semua jaringan listrik, dari outlet AC sampai ke PSU (power supply unit) PC Anda. Apakah sudah terpasang dengan sempurna. Mulai dari memastikan switch PSU dalam posisi ON, ataupun sekiranya Anda menggunakan UPS (uniterruptable power supply) dan/atau stabilizer AVR (automated voltage regulator). Pastikan semua dalam posisi ON dan dalam keadaan berfungsi dengan baik.<br />
<br />
Langkah 2: Jika hal tersebut bukan penyebabnya, maka kemungkinan berikutnya baru pada PC Anda. Pastikan semua kabel (terutama kabel power) dan komponen terpasang dengan baik. Caranya dengan mebuka casing, kemudian menekan-nekan kembali komponen dan konektor kabel yang ada. Adakalanya hal ini disebabkan karena konektor yang tidak terhubung dengan sempurna. Perhatikan juga ATX 12V, yang dapat ditemukan pada kebanyakan motherboard empat tahun belakangan ini. Motherboard tidak akan beraksi, tanpa catuan daya dari konektor ini.<br />
<br />
Langkah 3: Ini akan cukup merepotkan. Lakukan pengecekan perangkat utama satu persatu. Yang dimaksud adalah CPU dan motherboard. Pastikan keduanya masih berfungsi dengan baik. Sebab katakanlah jika CPU rusak, sistem tidak akan menyala sama sekali. Demikian juga jika motherboard rusak. Terutama untuk urusan catu dayanya (MOSFET, jalur daya pada PCB dan seterusnya). Ini juga akan menyebabkan PC tidak akan bereaksi sama sekali.<br />
<br />
02. Fan, Harddisk Terdengar Putarannya, namun Layar Monitor Tetap Gelap.<br />
Permasalahan: PC bereaksi. Terdengar bunyi putaran kipas, dan tanda-tanda kehidupan lain dari harddisk, drive optik dan lain-lain. Namun, monitor tetap gelap.<br />
<br />
Solusi: Fiuhh…setidaknya ini sedikit lebih baik dari masalah nomor 1. Untuk masalah ini, sebaiknya mengandalkan tanda yang diberikan POST BIOS. Pastikan speaker casing terpasang baik, sehingga Anda dapat mendengarkan POST berupa kombinasi bunyi beep yang pasti tersedia pada kebanyakan motherboard. Atau pada beberapa motherboard keluaran terbaru, juga tersedia buzzer yang terintegrasi pada motherboard.<br />
<br />
Lebih mudah lagi jika motherboard disertai display BIOS POST code berupa dua seven segment LED, yang akan menampilkan kode hexagesimal. Sekiranya Anda tidak tahu arti dari kode tersebut (baik suara ataupun cahaya) atau bahkan kehilangan buku manual, sekali lagi tidak perlu panik. Anda dapat coba membuka situs Bios Central (http://www.bioscentral.com).<br />
<br />
Harddisk<br />
Menyimpan berbagai dokumen, lagu-lagu kesayangan format MP3, instalasi game 3D (yang ukurannya hingga satuan gigabyte), beberapa, bahkan mengumpulkan video download berformat DivX, atau master video digital hasil transfer dari handycam. Tidaklah aneh jika harddisk dengan cepat penuh. Menambah harddisk pun, ternyata tidak<br />
terlepas dari beberapa masalah yang mungkin saja timbul.<br />
<br />
03. Sistem Tidak Mengenali Harddisk Baru.<br />
Permasalahan: Harddisk baru yang terpasang, tidak terdeteksi baik pada Windows maupun BIOS sekalipun.<br />
<br />
Solusi: Intinya memasang dan mengonfigurasikan harddisk dengan benar. Harddisk bukan termasuk komponen yang sulit dalam proses instalasi. Namun, ada beberapa langkah yang harus dipastikan sudah dilakukan, saat memasang harddisk.<br />
<br />
Langkah 1: Pastikan harddisk sudah mendapatkan catudaya dari PSU. Kesalahan sepele seperti ini bisa saja terjadi. Mengingat letak harddisk yang biasanya di bagian depan casing. Terkadang Anda menghubungkannya dengan cabang power dari fan, yang tidak mendapatkan pasokan daya dari PSU. Hal ini bisa juga diakibatkan minimnya jumlah konektor daya dari PSU.<br />
<br />
Langkah 2: Pastikan setting master dan slave harddisk tepat seperti yang diinginkan. Atau jika Anda ingin memanfaatkan konfigurasi pada cable select, pastikan menggunakan konfigurasi tersebut pada kedua harddisk, lama dan baru Anda.<br />
<br />
Langkah 3: Jika Anda menginginkan memanfaatkan konfigurasi cable select, perhatikan pemasangan kabel IDE pada harddisk. Beberapa kabel terbaru, sudah memberikan tanda khusus, untuk membantu menentukan konektor mana yang akan dianggap sebagai master, dan konektor mana yang akan dianggap sebagai slave. Jika tidak tersedia, cara paling mudah adalah dengan aturan dasar berikut. Konektor yang terletak diujung diperuntukkan sebagai master. Sedangkan konektor di tengah, akan dianggap sebagai slave.<br />
<br />
Langkah 4: Jika itu semua belum dapat menyelesaikan masalah, maka alternatif jawabannya ada pada setting BIOS. Pada pilihan utama Integrated Peripheral, biasanya terdapat pilihan untuk IDE controller. Di sini juga terdapat pilihan untuk setting controller harddisk SATA. Sekiranya Anda mengalami masalah serupa, saat ingin menambahkan harddisk baru ber-interface SATA. Khusus untuk harddisk SATA dan Windows, jangan lupa untuk menginstalasi driver yang biasanya disertakan oleh produsen motherboard. Atau updatenya, tergantung chipset motherboard yang digunakannya.<br />
<br />
04. Harddisk Terdeteksi, namun Tidak Dapat Dioperasikan.<br />
Permasalahan: BIOS mendeteksi keberadaan harddisk. Namun tidak demikian dengan Windows, bahkan DOS.<br />
<br />
Solusi: Ini bukan permasalahan besar. Yang perlu dilakukan adalah membuat partisi, dan kemudian memformat harddisk baru tersebut. Karena harddisk yang baru tersebut belum terformat dalam sebuah file system yang dapat dikenali Windows ataupun DOS. Ada beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan dengan harddisk baru tersebut.<br />
<br />
Kemungkinan 1: Sekiranya Anda menginginkan menginstalasi harddisk baru tersebut dengan operating system Windows 9x, maka diperlukan sedikit pengetahuan dasar tentang perintah FDISK. Untuk yang satu ini, kami sangat menyarankan untuk memanfaatkan perintah yang satu ini dengan didampingi rekan Anda yang sudah berpengalaman.<br />
<br />
Kemungkinan 2: Jika Anda ingin menginstalnya dengan Windows 2000/XP ataupun beberapa distro Linux terbaru sekarang ini, Anda tidak usah pusing lagi berhadapan dengan perintah FDISK. Mereka menyediakan pilihan pada saat proses instalasinya. Tinggal mengikuti langkah dan pilihan yang diberikan. Setidaknya akan lebih mudah dibandingkan menggunakan perintah FDISK untuk kebanyakan orang.<br />
<br />
Kemungkinan 3: Jika harddisk baru tersebut akan dimanfaatkan sebagai harddisk tambahan untuk penyimpanan data, hal ini akan lebih mudah. Misalnya selama ini Anda sudah menggunakan operating system Windows XP. Dengan mengguna kan user yang memiliki administrator rights Anda dapat melakukan hal berikut ini.<br />
<br />
Cukup dengan masuk ke Disk Management. Salah satunya dengan cara klik kanan pada My Computer, pilih Manage.<br />
<br />
Perhatikan kolom bagian kiri. Kemudian pada Storage, pilih Disk Management. Dari sini Anda dapat melihat dan mengatur harddisk baru Anda dengan lebih mudah.<br />
<br />
Catatan: Berhati-hatilah saat menggunakan fasilitas yang tersedia pada Disk Management. Jangan sampai salah memilih harddisk. Karena data yang di dalam harddisk ataupun partisi dapat hilang. Demikian juga saat menggunakan FDISK ataupun fungsi serupa yang tersedia pada proses instalasi operating system.<br />
<br />
05. Instalasi Harddisk Baru Ekstra Besar.<br />
Permasalahan: Harddisk 200 GB tidak terdeteksi baik di BIOS, apalagi Windows. Padahal, langkah pada tip ke 03 dan 04 sudah dijalankan semua.<br />
<br />
Solusi: Seiring dengan waktu dan kemajuan teknologi yang ada, maka produk massal harddisk berukuran besar sudah tersedia di pasar. Dengan harga yang terbilang terjangkau. Inti masalah ada pada penggunaan metoda LBA (Logical Block Addressing) yang digunakan. Permasalahan untuk hal di atas, biasanya disebabkan karena harddisk berukuran di atas 137 GB, menggunakan metoda LBA 48 bit.<br />
<br />
Untuk itu, yang pertama perlu dilakukan adalah memastikan apakah BIOS yang digunakan, sudah mendukung LBA 48 bit. Sebagai contoh di sini adalah dengan menggunakan 48-bit LBA Test Program untuk Intel Application Accelerator (http://support.intel.com/support/chipsets/iaa/sb/CS-009302.htm). Cukup dengan menjalankan aplikasi sederhana 48lbachk.exe pada sistem.<br />
<br />
Jika ternyata BIOS belum mendukung, maka diperlukan update BIOS. Perhatikan readme yang tersedia pada update BIOS. Pastikan update yang akan digunakan, dapat menyelesaikan masalah kompatibilitas harddisk LBA 48 bit.<br />
<br />
Drive Optik<br />
Perangkat yang satu ini mungkin sudah lama dijadikan andalan untuk urusan storage. Berikut mungkin beberapa masalah yang dapat terjadi.<br />
<br />
06. Software Burner Tidak Berfungsi pada Drive Optik Baru.<br />
Permasalahan: Misalnya, Anda terpaksa mengucapkan selamat tinggal pada CDRW drive lama. Dan menggantinya dengan sebuah drive burner baru. Namun Anda baru menyadari, bahwa software burner Nero andalan, tidak dapat digunakan dengan drive baru. Mengapa demikian?<br />
<br />
Solusi: Pada awal masa jaya CD-RW drive, kebanyakan paket penjualan disertai dengan software burner. Namun, sekarang juga banyak beredar drive optik yang tidak disertai dengan software burner.<br />
<br />
Perlu diketahui, lisensi yang diberikan OEM untuk paket penjualan. Dan dikhususkan untuk produk yang dibundle. Dan Nero memiliki proteksi, sehingga hanya dapat dimanfaatkan khusus untuk drive tersebut. Untuk terus memanfaatkannya dengan drive burner baru, cara yang paling minim biaya adalah dengan meng-upgradenya. enggunakan Nero 6 Reloaded Upgrade Downloadable Serial Number (www.nero.com, seharga US$39,99). Ini lebih murah dibanding versi lengkapnya.<br />
<br />
07. Kecepatan Write Tidak Secepat yang Dijanjikan.<br />
Permasalahan: Spesifikasi memang tidak menjanjikan 100% sesuai dengan kenyataan yang ada. Namun jika diperlukan waktu write hingga dua kali ataupun lebih waktu yang dijanjikan, tentu ada sesuatu yang salah. Apa penyebabnya?<br />
<br />
Solusi: Ini mungkin tidak akan begitu banyak terasa, bahkan untuk CD-RW drive yang tercepat sekalipun. Namun, jika sudah beralih ke DVD burner drive, perbedaannya akan sangat terasa. Bisa-bisa dibutuhkan waktu lebih dari 1 jam untuk menyelesaikan menulis data pada media DVD berkapasitas 4,7 GB.<br />
<br />
Yang perlu dipastikan adalah, baik harddisk ataupun drive optik yang digunakan, sudah bekerja pada mode Ultra DMA (Direct Memory Access).<br />
<br />
Cara mengeceknya, pada Windows XP dengan memperhatikan Device Manager. Buka pada tree IDE controller. Dan lihat pada tab Advanced Setting. Perhatikan pada bagian Current Transfer Mode. Periksa pada masing-masing IDE controller di mana harddisk maupun drive optic terpasang.<br />
<br />
VGA dan Display<br />
Keduanya memang diperuntukkan untuk memanjakan mata penggunanya. Dengan VGA yang lebih bertenaga, Anda akan mendapatkan frame rate yang lebih baik. Sedangkan dengan display yang lebih baik, Anda akan mendapatkan resolusi dan refresh rate yang tidak melelahkan mata. Namun, bukan berarti keduanya bebas dari masalah.<br />
<br />
08. Driver Video Card Tidak Terinstalasi dengan Sempurna.<br />
Permasalahan: Kelihatannya proses instalasi driver berjalan sempurna. Namun setelah sistem restart, ada peringatan box error: “cli.exe Application Error. The application failed to initialize properly (0xc0000135). Click OK to terminate the application.” Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?<br />
<br />
Solusi: Beberapa pengguna video card dengan chipset VPU ATi Radeon pernah merasakannya. Apalagi jika pernah mengupdate driver dan aplikasi pendukungnya dengan menggunakan ATi Catalyst. Sebagai informasi, ATi Catalyst yang ditujukan khusus untuk operating system Windows ini, dibuat dengan menggunakan Microsoft .NET Framework SDK.<br />
<br />
Operating system perlu ditambahkan dengan instalasi Microsoft .NET Framework. Yang sekarang sudah tersedia adalah untuk versi 1.1.<br />
<br />
Ini akan berguna sekiranya Anda juga akan menginstal aplikasi yang dibuat dengan memanfaatkan Microsoft .NET Framework SDK. Untuk mengatasi semua masalah, yang menyebabkan munculnya window pop up serupa.<br />
<br />
09. Menghindari Pesan Kesalahan Saat Instalasi Update Driver VGA.<br />
Permasalahan: Bagaimana sebaiknya melakukan update driver VGA. Karena pada beberapa kasus, sering terjadi muncul pesan kesalahan.<br />
<br />
Solusi: Memang tidak ada perintah khusus yang disertakan pada file instaler update driver VGA, yang menyarankan untuk melakukan uninstall dari driver lama yang sebelumnya ter-install. Namun, ada baiknya Anda melakukan pembersihan operating system Anda dari driver lama yang pernah ada. Sebelum menginstalasinya dengan update terbaru yang diinginkan.<br />
<br />
Untuk para pengguna VGA dengan chipset ATi Radeon, Anda dapat dengan mudah melakukan proses uninstall driver lama, beserta beberapa aplikasi pendukungnya. Karena ATI juga sudah menyertakan ATi CATALYST Uninstaller, yang otomatis disertakan saat proses instalasi driver ATI CATALYST.<br />
<br />
Untuk yang lain, perlu trik tersendiri. Cukup banyak alternatif untuk membersihkan driver-driver lama. Anda dapat memanfaatkan Driver Cleaner, yang sekarang sudah tersedia Driver Cleaner 3.3, atau variannya Professional Edition (www.drivercleaner.net).<br />
<br />
10. Memperbaiki Tampilan pada Monitor.<br />
Permasalahan: Anda sudah memilih monitor terbaik. Katakanlah sebuah Monitor TFT-LCD, atau “sekadar” monitor CRT merk terkemuka, yang sering memenangkan review hardware. Namun tampilan yang dihasilkan tidak memuaskan. Apa yang harus dilakukan?<br />
Solusi: Sehebat apapun setiap perangkat, tidak akan optimal tanpa konfigurasi yang optimal. Begitu juga untuk monitor.<br />
<br />
Kebanyakan monitor LCD memiliki tombol khusus AUTO (atau sejenis), untuk konfigurasi secara otomatis. Sesuai dengan data yang dikomunikasikan antara monitor dengan video card dengan DDC. Namun kadang tidak sempurna. Kebanyakan gangguan moire masih terasa. Anda dapat menggunakan Monitor Test, dan mencoba mengalibrasikan hingga gangguan moire minim.<br />
<br />
Untuk monitor CRT, kebanyakan pada masalah tingkat contrast dan brightness. Contrast akan mengatur kekuatan cahaya monitor. Tapi jika berlebihan akan melelahkan mata. Brightness akan memperterang. Namun jika terlalu tinggi, akan kehilangan black level. Dan pada beberapa kasus juga akan mengganggu tampilan fokus monitor.<br />
<br />
Networking<br />
Koneksi Internet DSL memang menawarkan kecepatan yang terbilang memuaskan. Harga penawaran paketnya beragam, dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Namun, masalah pun juga tidak terlepas darinya. Dan bukan hal yang mudah untuk membuat sebuah Internet connection yang bebas dari masalah.<br />
<br />
11. Router Hang, dan Perlu Direstart.<br />
Permasalahan: Awalnya, saat instalasi router, hal ini tidak pernah terjadi. Namun belakangan ini, sering kali router hang dan perlu di-restart untuk mendapat koneksi Internet pada PC yang terhubung dengan router.<br />
<br />
Solusi: Bahkan dengan konfigurasi terbaik sekalipun, router tetap saja bisa mengalami hang. Biasanya hal ini disebabkan terlalu banyak permintaan koneksi pada waktu yang bersamaan. Dan selama ini, satu-satunya cara mengatasinya adalah dengan restart router (mematikannya dan kemudian menghidupkannya kembali).<br />
<br />
Langkah 1: Sekiranya produsen router telah menyediakan update firmware, Anda bisa mencobanya untuk mengupdate firmware untuk memperbaiki proses routing dan mencegah crash pada router.<br />
<br />
Langkah 2: Anda dapat melakukan tindakan pencegahan. Hal semacam ini juga bisa disebabkan karena virus, juga spyware yang menyerang PC. Jalankan antivirus dan antispyware yang telah ter-update, untuk mengecek masing-masing PC.<br />
<br />
Langkah 3: Perhatikan aplikasi yang terinstal pada tiap PC client router tersebut. Terutama beberapa aplikasi file sharing Peer to Peer (P2P). Aplikasi semacam ini juga dapat menyebabkan hal tersebut. Jika tidak dikonfigurasikan dengan baik, software P2P bisa saja membuka sharring permission-nya, sehingga jika request terlalu banyak otomatis akan membebani kerja router Anda.<br />
<br />
12. Koneksi dengan Wi-Fi Kadang Terputus.<br />
Permasalahan: Koneksi network dengan menggunakan Wi-Fi, sesekali terputus secara tiba-tiba. Tanpa sebab yang jelas. Hal ini sesekali terjadi pada notebook Centrino yang sudah dilengkapi dengan koneksi Wi-Fi.<br />
<br />
Solusi: Biasanya ini disebabkan karena power saving mode. Notebook Centrino secara default membuat fungsi ini enable dengan maksud untuk menghemat konsumsi baterai. Cara paling mudah adalah dengan menggunakan aplikasi Intel PROSet (jika tersedia).<br />
<br />
Atau melalui properties pada device WI-Fi ethernet, pada Network Connections. Kemudian pilih Configure. Pada tab Adcanced, terdapat setting untuk mengoptimalkan konsumsi daya. Ad Hoc Transmit Power, berpengaruh dengan jarak jangkau. Sedangkan Power Management, akan menyesuaikan dengan kondisi baterai, dan waktu idle notebook. Dan secara otomatis akan menurunkan konsumsi listrik dari baterai.<br />
<br />
Hal ini, yang kemungkinan menyebabkan koneksi Wi-Fi terputus. Jadi ada dua alternatif yang dapat dilakukan.<br />
<br />
Pilihan 1: Setting posisi maksimal untuk kedua fungsi ini. Apalagi jika Anda tidak khawatir dengan kapasitas baterai yang tersisa. Karena tersedia tombol shortcut untuk langsung mematikan fungsi Wi-Fi di kebanyakan notebook Centrino.<br />
<br />
Pilihan 2: Sesuaikan dengan gaya penggunaan notebook Anda. Pelajari waktu idle penggunaan notebook. Dan mencobanya sesuai dengan kebiasaan penggunaan sehari-hari. Tentunya Anda tidak ingin koneksi Wi-Fi Anda tiba-tiba terputus karena waktu idle 5 menit telah terlewati. Padahal Anda hanya meninggalkan notebook Anda, untuk sekadar ke WC ataupun membuat secangkir kopi hangat.Szi Adoellhttp://www.blogger.com/profile/02688812540015015304noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1934986386335996471.post-64950693921646661932011-12-20T23:05:00.000+07:002011-12-20T23:05:49.761+07:00Mikrotik Router OS<link href="file:///C:%5CUsers%5CADMINI%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CADMINI%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CADMINI%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
mso-bidi-font-size:11.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
font-size:12.0pt;
mso-ansi-font-size:12.0pt;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span>MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi linux yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hostspot.<br />
<br />
Ada pun fitur2 nya sbb:<br />
<br />
* Firewall and NAT - stateful packet filtering; Peer-to-Peer protocol filtering; source and destination NAT; classification by source MAC, IP addresses (networks or a list of networks) and address types, port range, IP protocols, protocol options (ICMP type, TCP flags and MSS), interfaces, internal packet and connection marks, ToS (DSCP) byte, content, matching sequence/frequency, packet size, time and more…<br />
<br />
* Routing - Static routing; Equal cost multi-path routing; Policy based routing (classification done in firewall); RIP v1 / v2, OSPF v2, BGP v4<br />
<br />
* Data Rate Management - Hierarchical HTB QoS system with bursts; per IP / protocol / subnet / port / firewall mark; PCQ, RED, SFQ, FIFO queue; CIR, MIR, contention ratios, dynamic client rate equalizing (PCQ), bursts, Peer-to-Peer protocol limitation<br />
<br />
* HotSpot - HotSpot Gateway with RADIUS authentication and accounting; true Plug-and-Play access for network users; data rate limitation; differentiated firewall; traffic quota; real-time status information; walled-garden; customized HTML login pages; iPass support; SSL secure authentication; advertisement support<br />
<br />
<br />
* Point-to-Point tunneling protocols - PPTP, PPPoE and L2TP Access Concentrators and clients; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; MPPE encryption; compression for PPPoE; data rate limitation; differentiated firewall; PPPoE dial on demand<br />
<br />
* Simple tunnels - IPIP tunnels, EoIP (Ethernet over IP)<br />
<br />
* IPsec - IP security AH and ESP protocols; MODP Diffie-Hellman groups 1,2,5; MD5 and SHA1 hashing algorithms; DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256 encryption algorithms; Perfect Forwarding Secrecy (PFS) MODP groups 1,2,5<br />
<br />
* Proxy - FTP and HTTP caching proxy server; HTTPS proxy; transparent DNS and HTTP proxying; SOCKS protocol support; DNS static entries; support for caching on a separate drive; access control lists; caching lists; parent proxy support<br />
<br />
* DHCP - DHCP server per interface; DHCP relay; DHCP client; multiple DHCP networks; static and dynamic DHCP leases; RADIUS support<br />
<br />
* VRRP - VRRP protocol for high availability<br />
<br />
* UPnP - Universal Plug-and-Play support<br />
<br />
* NTP - Network Time Protocol server and client; synchronization with<br />
GPS system<br />
<br />
* Monitoring/Accounting - IP traffic accounting, firewall actions logging, statistics graphs accessible via HTTP<br />
<br />
* SNMP - read-only access<br />
<br />
* M3P - MikroTik Packet Packer Protocol for Wireless links and Ethernet<br />
<br />
* MNDP - MikroTik Neighbor Discovery Protocol; also supports Cisco Discovery Protocol (CDP)<br />
<br />
* Tools - ping; traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer; Dynamic DNS update tool<br />
<br />
Layer 2 connectivity:<br />
<br />
* Wireless - IEEE802.11a/b/g wireless client and access point (AP) modes; Nstreme and Nstreme2 proprietary protocols; Wireless Distribution System (WDS) support; virtual AP; 40 and 104 bit WEP; WPA pre-shared key authentication; access control list; authentication with RADIUS server; roaming (for wireless client); AP bridging<br />
<br />
* Bridge - spanning tree protocol; multiple bridge interfaces; bridge firewalling, MAC<br />
<br />
* VLAN - IEEE802.1q Virtual LAN support on Ethernet and wireless links; multiple VLANs; VLAN bridging<br />
<br />
* Synchronous - V.35, V.24, E1/T1, X.21, DS3 (T3) media types; sync-PPP, Cisco HDLC, Frame Relay line protocols; ANSI-617d (ANDI or annex D) and Q933a (CCITT or annex A) Frame Relay LMI types<br />
<br />
* Asynchronous - s*r*al PPP dial-in / dial-out; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; onboard s*r*al ports; modem pool with up to 128 ports; dial on demand<br />
<br />
* ISDN - ISDN dial-in / dial-out; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; 128K bundle support; Cisco HDLC, x75i, x75ui, x75bui line protocols; dial on demand<br />
<br />
* SDSL - Single-line DSL support; line termination and network termination modes<br />
<br />
Instalasi dapat dilakukan pada Standard computer PC yang akan dijadikan router dan tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway.<br />
<br />
Berikut spec_minimal nya :<br />
<br />
* CPU dan motherboard - bisa dgn P1 ~ P4, AMD, cyrix asal yang bukan multi-prosesor<br />
<br />
* RAM - minimum 32 MiB, maximum 1 GiB; 64 MiB atau lebih sangat dianjurkan, kalau mau sekalian dibuat proxy , dianjurkan 1GB… perbandingannya, 15MB di memori ada 1GB di proxy..<br />
<br />
* HDD minimal 128MB parallel ATA atau Compact Flash, tidak dianjurkan menggunakan UFD, SCSI, apa lagi S-ATA (mungkin nanti Ver. 3.0)<br />
<br />
* NIC 10/100 atau 100/1000<br />
<br />
Untuk keperluan beban yang besar ( network yang kompleks, routing yang rumit dll) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai.<br />
<br />
Lebih lengkap bisa dilihat di www.mikrotik.com. Meskipun demikian Mikrotik bukanlah free software, artinya kita harus membeli licensi terhadap segala fasiltas yang disediakan. Free trial hanya untuk 24 jam saja.<br />
<br />
Kita bisa membeli software MikroTik dalam bentuk “licence” di CITRAWEB, UFOAKSES, PC24 (atau download cracknya, he he he …) yang diinstall pada HardDisk yang sebelumnya download/dibuat MikroTik RouterOS ISO kekeping CD atau disk on module (DOM). Jika kita membeli DOM tidak perlu install tetapi tinggal pasang DOM pada slot IDE PC kita.<br />
<br />
Langkah-langkah berikut adalah dasar-dasar setup mikrotik yang dikonfigurasikan untuk jaringan<br />
sederhana sebagai gateway server.<br />
<br />
1. Langkah pertama adalah install Mikrotik RouterOS pada PC atau pasang DOM.<br />
<br />
2. Login Pada Mikrotik Routers melalui console :<br />
<br />
MikroTik v2.9.39<br />
<br />
Login: admin<br />
<br />
Password: (kosongkan)<br />
<br />
Sampai langkah ini kita sudah bisa masuk pada mesin Mikrotik. User default adalah admin dan tanpa password, tinggal ketik admin kemudian tekan tombol enter.<br />
<br />
3. Untuk keamanan ganti password default<br />
<br />
[admin@Mikrotik] > password<br />
<br />
old password: *****<br />
<br />
new password: *****<br />
<br />
retype new password: *****<br />
<br />
[admin@ Mikrotik] ><br />
<br />
4. Mengganti nama Mikrotik Router, pada langkah ini nama server akan kita ganti menjadi<br />
“r-WLI” (bebas, disesuaikan dengan nama jaringan kita…)<br />
<br />
[admin@Mikrotik] > system identity set name=r-WLI<br />
<br />
[admin@r-WLI] ><br />
<br />
5. Melihat interface pada Mikrotik Router<br />
<br />
[admin@r-WLI] > interface print<br />
<br />
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running<br />
<br />
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU<br />
<br />
0 R ether1 ether 0 0 1500<br />
<br />
1 R ether2 ether 0 0 1500<br />
<br />
[admin@r-WLI] ><br />
<br />
6. Memberikan IP address pada interface Mikrotik. Misalkan ether1 akan kita gunakan untuk koneksi ke Internet dengan IP 192.168.0.1 dan ether2 akan kita gunakan untuk network local kita dengan IP 172.16.0.1<br />
<br />
[admin@r-WLI] > ip address add address=192.168.0.1 /<br />
<br />
netmask=255.255.255.0 interface=ether1<br />
<br />
[admin@r-WLI] > ip address add address=172.16.0.1 /<br />
<br />
netmask=255.255.255.0 interface=ether2<br />
<br />
7. Melihat konfigurasi IP address yang sudah kita berikan<br />
<br />
[admin@r-WLI] >ip address print<br />
<br />
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic<br />
<br />
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE<br />
<br />
0 192.168.0.1/24 192.168.0.0 192.168.0.63 ether1<br />
<br />
1 172.16.0.1/24 172.16.0.0 172.16.0.255 ether2<br />
<br />
[admin@r-WLI] ><br />
<br />
8. Memberikan default Gateway, diasumsikan gateway untuk koneksi internet adalah 192.168.0.254<br />
<br />
[admin@r-WLI] > /ip route add gateway=192.168.0.254<br />
<br />
9. Melihat Tabel routing pada Mikrotik Routers<br />
<br />
[admin@r-WLI] > ip route print<br />
<br />
Flags: X - disabled, A - active, D - dynamic,<br />
<br />
C - connect, S - static, r - rip, b - bgp, o - ospf<br />
<br />
# DST-ADDRESS PREF-SRC G GATEWAY DISTANCE INTERFACE<br />
<br />
0 ADC 172.16.0.0/24 172.16.0.1 ether2<br />
<br />
1 ADC 192.168.0.0/26 192.168.0.1 ether1<br />
<br />
2 A S 0.0.0.0/0 r 192.168.0.254 ether1<br />
<br />
[admin@r-WLI] ><br />
<br />
10. Tes Ping ke Gateway untuk memastikan konfigurasi sudah benar<br />
<br />
[admin@r-WLI] > ping 192.168.0.254<br />
<br />
192.168.0.254 64 byte ping: ttl=64 time<br />
<br />
11. Setup DNS pada Mikrotik Routers<br />
<br />
[admin@r-WLI] > ip dns set primary-dns=192.168.0.10 /<br />
<br />
allow-remoterequests=no<br />
<br />
[admin@r-WLI] > ip dns set secondary-dns=192.168.0.11 /<br />
<br />
allow-remoterequests=no<br />
<br />
12. Melihat konfigurasi DNS<br />
<br />
[admin@r-WLI] ip dns> pr<br />
<br />
primary-dns: 192.168.0.10<br />
<br />
secondary-dns: 192.168.0.11<br />
<br />
allow-remote-requests: no<br />
<br />
cache-size: 2048KiB<br />
<br />
cache-max-ttl: 1w<br />
<br />
cache-used: 21KiB<br />
<br />
[admin@r-WLI] ip dns><br />
<br />
13. Tes untuk akses domain, misalnya dengan ping nama domain<br />
<br />
[admin@r-WLI] > ping yahoo.com<br />
<br />
216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48 time=250 ms<br />
10 packets transmitted, 10 packets received, 0% packet loss<br />
round-trip min/avg/max = 571/571.0/571 ms<br />
[admin@r-WLI] ><br />
<br />
Jika sudah berhasil reply berarti seting DNS sudah benar.<br />
<br />
14. Setup Masquerading, Jika Mikrotik akan kita pergunakan sebagai gateway server maka agar client computer pada network dapat terkoneksi ke internet perlu kita masquerading.<br />
<br />
[admin@r-WLI]> ip firewall nat add action=masquerade /<br />
<br />
outinterface=ether1 chain:srcnat<br />
<br />
[admin@r-WLI] ><br />
<br />
15. Melihat konfigurasi Masquerading<br />
<br />
[admin@r-WLI]ip firewall nat print<br />
<br />
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic<br />
<br />
0 chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade<br />
<br />
[admin@r-WLI] ><br />
<br />
Setelah langkah ini bisa dilakukan pemeriksaan untuk koneksi dari jaringan local. Dan jika berhasil berarti kita sudah berhasil melakukan instalasi MikroTik Router sebagai Gateway server. Setelah terkoneksi dengan jaringan Mikrotik dapat dimanage menggunakan WinBox yang bisa didownload dari MikroTik.com atau dari server mikrotik kita.<br />
<br />
Misal Ip address server mikrotik kita 192.168.0.1, via browser buka http://192.168.0.1 dan download WinBox dari situ.<br />
Jika kita menginginkan client mendapatkan IP address secara otomatis maka perlu kita setup dhcp server pada Mikrotik. Berikut langkah-langkahnya :<br />
<br />
1. Buat IP address pool<br />
/ip pool add name=dhcp-pool ranges=172.16.0.10-172.16.0.20<br />
<br />
2. Tambahkan DHCP Network dan gatewaynya yang akan didistribusikan ke client Pada contoh ini networknya adalah 172.16.0.0/24 dan gatewaynya 172.16.0.1<br />
/ip dhcp-server network add address=172.16.0.0/24 gateway=172.16.0.1<br />
<br />
3. Tambahkan DHCP Server ( pada contoh ini dhcp diterapkan pada interface ether2 )<br />
/ip dhcp-server add interface=ether2 address-pool=dhcp-pool<br />
<br />
4. Lihat status DHCP server<br />
<br />
[admin@r-WLI] > ip dhcp-server pr<br />
<br />
Flags: X - disabled, I - invalid<br />
<br />
# NAME INTERFACE RELAY ADDRESS-POOL LEASE-TIME ADD-ARP<br />
<br />
x dhcp1 ether2 dhcp_pool1 4w2d yes<br />
<br />
[admin@r-WLI] ><br />
<br />
Tanda X menyatakan bahwa DHCP server belum enable maka perlu dienablekan terlebih dahulu pada langkah 5.<br />
<br />
5. Jangan Lupa dibuat enable dulu dhcp servernya<br />
/ip dhcp-server enable 0<br />
<br />
Kemudian cek kembali dhcp-server seperti langkah 4, jika tanda X sudah tidak ada berarti sudah aktif.<br />
<br />
6. Tes Dari client<br />
<br />
Run dari Comman Prompt<br />
<br />
Microsoft Windows XP [Version 5.1.2600]<br />
(C) Copyright 1985-2001 Microsoft Corp.<br />
<br />
C:\Documents and Settings\EsDat>ping www.yahoo.com<br />
<br />
Pinging www.yahoo-ht3.akadns.net [69.147.114.210] with 32 bytes of data:<br />
<br />
Reply from 124.158.129.5: bytes=32 time=34ms TTL=59<br />
Reply from 124.158.129.5: bytes=32 time=24ms TTL=59<br />
Reply from 124.158.129.5: bytes=32 time=41ms TTL=59<br />
Reply from 124.158.129.5: bytes=32 time=29ms TTL=59<br />
<br />
Ping statistics for 69.147.114.210:<br />
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),<br />
Approximate round trip times in milli-seconds:<br />
Minimum = 24ms, Maximum = 41ms, Average = 32ms<br />
<br />
7. Untuk bandwith controller, bisa dengan sistem simple queue ataupun bisa dengan mangle<br />
<br />
[admin@r-WLI] queue simple> add name=Komputer01 /<br />
<br />
interface=ether2 target-address=172.16.0.1/24 max-limit=65536/131072<br />
<br />
[admin@r-WLI] queue simple> add name=Komputer02 /<br />
<br />
interface=ether2 target-address=172.16.0.2/24 max-limit=65536/131072<br />
<br />
dan seterusnya…<br />
<br />
lengkap nya ada disini<br />
www.mikrotik.com/docs/ros/2.9/root/queue<br />
linux-ip.net/articles/Traffic…/overview.html<br />
luxik.cdi.cz/~devik/qos/htb<br />
www.docum.org/docum.org/docs<br />
<br />
Referensi<br />
www.mikrotik.com<br />
<br />
bahan2 tambahan:<br />
<br />
KAMUS BAHASA INGGRIS-INDONESIA<br />
<br />
Salam ….<br />
<br />
software<br />
Code:<br />
<br />
http://rapidshare.de/files/30739630/mikrotik.router.os.2.9.6.ISO<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: black;"><br />
Read more: </span><a href="http://tkj08.webnode.com/tutorial-setting-mikrotik-router/?utm_source=copy&utm_medium=paste&utm_campaign=copypaste&utm_content=http%3A%2F%2Ftkj08.webnode.com%2Ftutorial-setting-mikrotik-router%2F"><span style="color: blue;">http://tkj08.webnode.com/tutorial-setting-mikrotik-router/</span></a><span style="color: black;"><br />
Create your own website for free: </span><a href="http://www.webnode.com/?utm_source=copy&utm_medium=paste&utm_campaign=copypaste&utm_content=http%3A%2F%2Ftkj08.webnode.com%2Ftutorial-setting-mikrotik-router%2F"><span style="color: blue;">http://www.webnode.com</span></a><span style="color: black;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div>Szi Adoellhttp://www.blogger.com/profile/02688812540015015304noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1934986386335996471.post-1120601245731653342011-12-20T17:55:00.001+07:002011-12-20T17:55:40.893+07:00sejarah komputer dan perkambangannyaSejak dahulu, proses pengolahan data telah dilakukan oleh manusia. Manusia juga menemukan alat-alat mekanik dan elektronik untuk membantu manusia dalam penghitungan dan pengolahan data supaya bisa mendapatkan hasil lebih cepat. Komputer yang kita temui saat ini adalah suatu evolusi panjang dari penemuan-penemuan manusia sejak dahulu kala berupa alat mekanik maupun elektronik<br />
Saat ini komputer dan piranti pendukungnya telah masuk dalam setiap aspek kehidupan dan pekerjaan. Komputer yang ada sekarang memiliki kemampuan yang lebih dari sekedar perhitungan matematik biasa. Diantaranya adalah sistem komputer di kassa supermarket yang mampu membaca kode barang belanja, sentral telepon yang menangani jutaan panggilan dan komunikasi, jaringan komputer dan internet yang menghubungkan berbagai tempat di dunia.<br />
<a href="http://merahitam.com/sejarah-komputer-dan-perkembanganya.html" title="Sejarah Komputer ">Sejarah Komputer</a> menurut periodenya adalah:<br />
<ul><li>Alat Hitung Tradisional dan Kalkulator Mekanik</li>
<li>Komputer Generasi Pertama</li>
<li>Komputer Generasi Kedua</li>
<li>Komputer Generasi Ketiga</li>
<li>Komputer Generasi Keempat</li>
<li>Komputer Generasi Kelima</li>
</ul><img alt="eniac 3 full Sejarah Komputer dan Perkembanganya" height="340" src="http://gakadaloegakrame.files.wordpress.com/2011/07/eniac_3-full.jpg" title="Sejarah Komputer dan Perkembanganya" width="412" /><br />
<strong>1. Komputer Generasi Pertama (1946 – 1959)</strong><br />
Dengan terjadinya Perang Dunia II, negaranegara yang terlibat dalam perang tersebut berusaha mengembangkan untuk mengeksploit potensi strategis yang dimiliki komputer.<br />
Hal ini meningkatkan pendanaan pengembangan komputer serta mempercepat kemajuan teknik komputer.<br />
(1) Colassus<br />
(2) Mark I<br />
(3) ENIAC<br />
(4) EDVAC<br />
(5) UNIVAC I<br />
Ciri komputer generasi pertama adalah:<br />
- Penggunaan tube vakum (yang membuat komputer pada masa tersebut berukuran sangat besar)<br />
- Adanya silinder magnetik untuk penyimpanan data.<br />
- Instruksi operasi dibuat secara spesifik untuk suatu tugas tertentu.<br />
- Setiap komputer memiliki program kodebiner yang berbeda yang disebut “bahasa mesin” (machine language). Hal ini menyebabkan komputer sulit untuk diprogram dan membatasi kecepatannya.<br />
<strong>2. Komputer Generasi Kedua (1959 – 1964)</strong><br />
Stretch dan LARC<br />
Mesin pertama yang memanfaatkan teknologi baru ini adalah superkomputer. IBM membuat superkomputer bernama Stretch, dan Sprery Rand membuat komputer bernama LARC. Komputerkomputer ini,yang dikembangkan untuk laboratorium energi atom, dapat menangani sejumlah besar data, sebuah kemampuan yang sangat dibutuhkan oleh peneliti atom. Mesin tersebut sangat mahal dan cenderung terlalu kompleks untuk kebutuhan komputasi bisnis, sehingga membatasi kepopulerannya.<br />
Hanya ada dua LARC yang pernah dipasang dan digunakan: satu di Lawrence Radiation Labs di Livermore, California, dan yang lainnya di US Navy Research and Development Center di Washington D.C. Komputer generasi kedua menggantikan bahasa mesin dengan bahasa assembly. Bahasa assembly adalah bahasa yang menggunakan singkatansingakatan untuk menggantikan kode biner.<br />
Pada awal 1960an, mulai bermunculan komputer generasi kedua yang sukses di bidang bisnis, di universitas, dan di pemerintahan. Komputer generasi kedua ini merupakan komputer yang sepenuhnya menggunakan transistor. Mereka juga memiliki komponenkomponen yang dapat diasosiasikan dengan komputer pada saat ini: printer, penyimpanan dalam disket, memory, sistem operasi, dan program.<br />
Ciri-ciri komputer pada generasi kedua:<br />
- Penggunaan transistor sehingga ukurannya lebih kecil<br />
- Adanya pengembangan memori intimagnetik membantu pengembangan komputer generasi kedua yang lebih kecil, lebih cepat, lebih dapat diandalkan, dan lebih hemat energi dibanding para pendahulunya<br />
- Penggantian dari bahasa mesin menjadi bahasa Asembly<br />
- Muncul bahasa pemrograman COBOL dan FORTRAN<br />
<strong>3. Komputer Generasi Ketiga (1964 – 1970)</strong><br />
Walaupun transistor dalam banyak hal mengungguli tube vakum, namun transistor menghasilkan panas yang cukup besar, yang dapat berpotensi merusak bagianbagian internal komputer. Batu kuarsa (quartz rock) menghilangkan masalah ini. Jack Kilby, seorang insinyur di Texas Instrument, mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC : integrated circuit) di tahun 1958. IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa.<br />
Pada ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponenkomponen ke dalam suatu chiptunggal yang disebut semikonduktor. Hasilnya, komputer menjadi semakin kecil karena komponenkomponen dapat dipadatkan dalam chip. Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan system operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer.<br />
Ciri-ciri komputer pada generasi ketiga:<br />
- Penggunaan IC(Intregrated Circuit)<br />
- Ukuran komputer menjadi lebih kecil<br />
- Ditemukannya Sistem Operasi<br />
<strong>4. Komputer Generasi Keempat (1979 – sekarang)</strong><br />
Setelah IC, tujuan pengembangan menjadi lebih jelas: mengecilkan ukuran sirkuit dan komponenkomponen elektrik. Large Scale Integration (LSI) dapat memuat ratusan komponen dalam sebuah chip. Pada tahun 1980 an, Very Large Scale Integration (VLSI) memuat ribuan komponen dalam sebuah chip tunggal. UltraLarge Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut menjadi jutaan. Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen dalam suatu keping yang berukurang setengah keping uang logam mendorong turunnya harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja, efisiensi dan keterandalan komputer.<br />
Chip Intel 4004 yang dibuat pada tahun 1971 membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen dari sebuah komputer (central processing unit, memori, dan kendali input/output) dalam sebuah chip yang sangat kecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang spesifik. Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama kemudian, setiap <a href="http://merahitam.com/perangkat-keras-komputer-hardware.html" title="Perangkat Keras Komputer (Hardware, Fungsi dan Pengertianya)">perangkat</a> rumah tangga seperti microwave oven, televisi, dan mobil dengan electronic fuel injection dilengkapi dengan mikroprosesor.<br />
Perkembangan yang demikian memungkinkan orangorang biasa untuk menggunakan komputer biasa. Komputer tidak lagi menjadi dominasi perusahaanperusahaan besar atau lembaga pemerintah. Pada pertengahantahun 1970an, perakit komputer menawarkan produk komputer mereka ke masyarakat umum. Komputerkomputer ini, yang disebut minikomputer, dijual dengan paket piranti lunak yang mudah digunakan oleh kalangan awam. Piranti lunak yang paling populer pada saat itu adalah program word processing dan spreadsheet. Pada awal 1980an, video game seperti Atari 2600 menarik perhatian konsumen pada komputer rumahan yang lebih canggih dan dapat diprogram.<br />
Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan penggunaan Personal Computer (PC) untuk penggunaan di rumah, kantor, dan sekolah. Jumlah PC yang digunakan melonjak dari 2 juta unit di tahun 1981 menjadi 5,5 juta unit di tahun 1982. Sepuluh tahun kemudian, 65 juta PC digunakan. Komputer melanjutkan evolusinya menuju ukuran yang lebih kecil, dari komputer yang berada di atas meja (desktop computer) menjadi komputer yang dapat dimasukkan ke dalam tas (laptop), atau bahkan komputer yang dapat digenggam (palmtop).<br />
IBM PC bersaing dengan <a href="http://merahitam.com/biografi-steve-jobs-kiprah-serta-karir-steve-jobs.html" title="See also Biografi Steve Jobs, Kiprah Serta Karir Steve Jobs">Apple</a> Macintosh dalam memperebutkan pasar komputer. <a href="http://merahitam.com/modal-apple-untuk-1unit-iphone4s.html" title="See also Modal Apple Untuk 1 Unit iPhone 4S Hanya Rp1,6 Juta">Apple</a> Macintosh menjadi terkenal karena mempopulerkan system grafis pada komputernya, sementara saingannya masih menggunakan komputer yang berbasis teks. Macintosh juga mempopulerkan penggunaan piranti mouse.<br />
Pada masa sekarang, kita mengenal perjalanan IBM compatible dengan pemakaian CPU: IBM PC/486, Pentium, Pentium II, Pentium III, Pentium IV (Serial dari CPU buatan Intel). Juga kita kenal AMD k6, Athlon, dsb. Ini semua masuk dalam golongan komputer generasi keempat. Seiring dengan menjamurnya penggunaan komputer di tempat kerja, cara cara baru untuk menggali potensial terus dikembangkan. Seiring dengan bertambah kuatnya suatu komputer kecil, komputerkomputer tersebut dapat dihubungkan secara bersamaan dalam suatu jaringan untuk saling berbagi memori, piranti lunak, informasi, dan juga untuk dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Komputer jaringan memungkinkan komputer tunggal untuk membentuk kerjasama elektronik untuk menyelesaikan suatu proses tugas. Dengan menggunakan perkabelan langsung (disebut juga local area network, LAN), atau kabel telepon, jaringan ini dapat berkembang menjadi sangat besar.<br />
Ciri-ciri komputer pada generasi keempat:<br />
• Digunakannya LSI, VLSI, ULSI<br />
• Digunakannya mikroprosesor<br />
Banyak kemajuan di bidang disain komputer dan teknologi semakin memungkinkan pembuatan komputer generasi kelima. Dua kemajuan rekayasa yang terutama adalah kemampuan pemrosesan paralel, yang akan menggantikan model von Neumann. Model von Neumann akan digantikan dengan sistem yang mampu mengkoordinasikan banyak CPU untuk bekerja secara serempak. Kemajuan lain adalah teknologi superkonduktor yang memungkinkan aliran elektrik tanpa ada hambatan apapun, yang nantinya dapat mempercepat kecepatan informasi.<br />
Jepang adalah negara yang terkenal dalam sosialisasi jargon dan proyek komputer generasi kelima. Lembaga ICOT (Institute for new Computer Technology) juga dibentuk untuk merealisasikannya. Banyak kabar yang menyatakan bahwa proyek ini telah gagal, namun beberapa informasi lain bahwa keberhasilan proyek komputer generasi kelima ini akan membawa perubahan baru paradigma komputerisasi di dunia. Kita tunggu informasi mana yang lebih valid dan membuahkan hasil.Szi Adoellhttp://www.blogger.com/profile/02688812540015015304noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1934986386335996471.post-52140627721125554022011-12-20T17:50:00.000+07:002011-12-20T17:50:34.091+07:00Bentuk Komputer Masa DepanBentuk Komputer Masa Depan<br />
<div><img alt="" border="0" src="http://rijal954.files.wordpress.com/2011/01/komputer2bmasa2bdepan2b2.jpg?w=300" /></div><div>Harga komputer saat ini sudah turun drastis hal itu terjadi tiap kali ada teknologi baru yang keluar tentunya teknologi yang kemarin harganya akan turun drastis, saat ini dunia komputer sudah semakin canggih dengan teknologi baru yang bermunculan dan juga ramah lingkungan mungkin 2 atau 3 tahun kedepan akan lebih canggih lagi dari yang sekarang seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, laptop merupakan suatu perangkat komputer yang sangat di inginkan bagi kalangan yang berkecimpung atau pengguna IT. Selain dapat digunakan dimana saja dan laptop juga menjadi Gaya Hidup seorang profesional. kemana-mana bisa dibawa dan digunakan, baik di kantor maupun cafe sambil nongkrong dan minum kopi, tapi tanpa disadari saat ini harga laptop semakin hari semakin menurun bahkan saat ini harga jual laptop terbaru berkisar 5 sampai 8 juta rupiah di toko komputer. Alhasil banyak orang menggunakan laptop dari pada PC Desktop. Baik dari merek-merek terkenal maupun merek asia dan bahkan merek lokal pun turut ikut mewarnai dalam kancah bisnis komputer tersebut.<span id="more-1314"></span></div><div><img alt="" border="0" src="http://rijal954.files.wordpress.com/2011/01/komputer2bmasa2bdepan2b4.jpg?w=300" /></div><div>Saat ini negara berkembang “semua orang ingin maju dan pintar” telah membuat suatu teknologi didalam dunia IT yang akan menggeser posisi komputer dan laptop. Yaitu teknologi mini computer masa depan yang sedang dipromosikan lebih praktis dan lebih hebat dari teknologi sekarang. Karena hanya mengandalkan sebatang pulpen atau berbentuk hp tapi tetap memiliki kemampuan super komplit seperti PC komputer atau laptop. Saat ini negara Indonesia masih menjadi pemakai saja dan hanya menerima perakitan ulang, namun kita boleh berharap suatu hari nanti Indonesia juga turut menjadi produsen komputer – komputer masa depan yang lebih canggih. Berikut ini gambar-gambar komputer masa depan :</div><div><img alt="" border="0" src="http://rijal954.files.wordpress.com/2011/01/komputer2bmasa2bdepan.jpg?w=300" /></div><div><img alt="" border="0" src="http://rijal954.files.wordpress.com/2011/01/komputer2bmasa2bdepan2b3.jpg?w=300" /></div>Szi Adoellhttp://www.blogger.com/profile/02688812540015015304noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1934986386335996471.post-57938568344358098492011-12-20T17:47:00.001+07:002011-12-20T17:47:36.607+07:00Menginstal 2 OS di 1 PC.<link href="file:///C:%5CUsers%5CADMINI%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CADMINI%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CADMINI%7E1%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Langkah-langkah :<br />
1. Setting Bios agar Komputer membaca CD-Rom<br />
2. Kemudian Masukan CD-Rom dan hidupkan<br />
3. Restart Komputer<br />
4. Pilih Booting awal ke cd rom<br />
5. Setelah proses booting selesai kemudian ada tulisan “Press any key to boot from cd” Misal , Tekan Enter<br />
6. Kemudian Keluar Tampilan boot Screen<br />
7. Muncul Windows setup<br />
8. Tekan Enter<br />
9. Tunggu Hingga muncul windows xp license<br />
10. lalu tekan F8 jika setuju<br />
11. Tunggu hingga muncul windows xp professional<br />
12. Pilih di partisi c lalu tekan enter<br />
13. Pilih Leave the current file system (no change) tekan enter<br />
14. Lalu pilih use a different folder, pres ESC muncul windows xp professional<br />
15. ganti nama windows menjadi nama lain, misal WINxp atau WIN2008 lalu tekan enter<br />
16. tunggu sampai setup selesai<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Presentasi Hasil Produktif :</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Dari hasil praktek tadi dapat disimpulkan:<br />
Syarat-syarat menginstal 2 OS di 1 Personal Computer:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Harddisk haruslah dipartisi menjadi 2 drive (link :cara mempartisi harddisk), yaitu drive c: dan drive d: dan volume kedua drive haruslah sesuai dengan ketentuan space minimum harddisk untuk installasi full (contohnya untuk windows xp space harddisk haruslah diatas 1 gb).<br />
2. masing-masing windows harus di install pada drive yang berbeda (tidak boleh sama) Atau sama tapi pilih Leave the current file system (no change) tekan enter lalu pilih use a different foleder press esc lalu ganti nama windowsnya<br />
3. Misal 2 Os yang akan di install berikut ini :<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">A. Menginstall windows 98se (pada drive c:)</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1) Masukkan Cd Master Windows 98se yang bootable (dapat digunakan sebagai booting ke DOS dan melakukan setup otomatis)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">2) Masuklah ke BIOS Setup (biasanya dengan menekan tombol “del” ketika pc restart)<br />
3) Settinglah untuk 1St (first) boot-nya cd-rom drive anda.<br />
4) Simpan settingan bios lalu exit dan restart pc, biarkan hingga pc booting dengan media drive cd master windows 98se anda, tekan sembarang tombol keyboard jika tampil pesan “press any key booting from cd…)<br />
5) Pada pilihan drive installasi windows pilihlah drive C: selanjutnya ikuti proses installasi hingga selesai.<br />
6) Pastikan windows 98se telah sukses di install<br />
<i>B. Menginstall windows xp (pada drive d:)</i><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">1. Ikuti point 1-3 (dengan cd master windows Xp)<br />
2. .Pada pilihan drive installasi windows pilihlah drive D: selanjutnya ikuti proses installasi hingga selesai.<br />
3. Pastikan windows XP telah sukses di install.<br />
<i>Ketika 2 windows telah selesai diinstall akan muncul 2 baris text atau pilihan windows versi mana yang akan anda jalankan (welcome screen) dan pilihannya dibedakan dengan tanda highlight/blok terang pada saat PC booting atau ketika pc baru anda nyalakan.</i><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div>Szi Adoellhttp://www.blogger.com/profile/02688812540015015304noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1934986386335996471.post-76770667445925022072011-12-01T21:59:00.001+07:002011-12-01T21:59:32.373+07:00Trick Mengetahui Password WiFiMeskipun Password WiFi anda disimpan di komputer Anda, haruslah disimpan di tempat. Password WiFi Anda harus diperlakukan dengan cara yang sama seperti PIN ATM Anda, karena dengan jaringan wifi memungkinkan siapa pun dapat bergabung dengan jaringan Anda.<br />
Jika ditangan yang salah, informasi Anda dapat diketahui melalui jaringan wifi anda. Sehingga untuk menemukan password Wifi pada komputer Anda adalah mudah. Jadi jangan beritahukan kepada siapapun juga password. Namun bagaimana jika anda lupa dengan <a href="http://blog.ahlul.net/triks-mengetahui-password-wifi.html"><span style="text-decoration: underline;">password wifi</span></a> anda, dibawah ini ada tips bagaimana anda bisa mengetahui password wifi yang ada di komputer anda.<span id="more-1132"></span><br />
<!-- AdSense Now! V2.00 --> <!-- Post[count: 1] --> <div class="adsense adsense-midtext" style="margin: 12px; text-align: center;"><center><iframe frameborder="0" height="70px" marginheight="0" marginwidth="0" src="http://sebar.idblognetwork.com/psg_ppc_flash.php?b=4274&sz=468x60" width="478px"></iframe></center> </div>Berikut Langkah-Langkahnya :<br />
<ol><li>Download tool WirelessKeyView <a href="http://www.nirsoft.net/utils/wirelessnetview.zip">disini</a>.</li>
<li>Jika operasi sistem anda menggunakan Windows XP SP2 disarankan menginstall KB918997 update. Silahkan download <a href="http://download.microsoft.com/download/c/1/f/c1f3562c-414f-4ec2-9b61-664bc18d2667/WindowsXP-KB918997-v6-x86-ENU.exe" target="_blank">disini</a>, setelahnya install update tersebut.</li>
<li>Selanjutnya install tool WireleesKeyView.</li>
<a href="http://blog.ahlul.net/"><img alt="wirelessnetview Triks Mengetahui Password WiFi" src="http://www.nirsoft.net/utils/wirelessnetview.gif" title="Triks Mengetahui Password WiFi" /></a>
<li>Nah, semestinya password yang anda cari akan ditampilkan.</li>
</ol>Szi Adoellhttp://www.blogger.com/profile/02688812540015015304noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1934986386335996471.post-82464961390241519172011-12-01T21:22:00.001+07:002011-12-01T21:22:42.025+07:00bahan tutorial linux<ol type="I"><li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;"><strong>Prologue</strong></div></li>
</ol><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.5in;">Linux yang digunakan dalam workshop kali ini adalah distro Ubuntu versi Feisty Fawn (7.04). Hanya sekadar informasi saja, distro ini adalah distro Linux yang mengalami perkembangan paling pesat.</div><ol><li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Sebelum proses instalasi dilakukan, ada 2 kemungkinan yang mungkin terjadi.</div></li>
</ol><ul><li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Anda sudah meng-install OS Microsoft Windows pada HD yang mau anda install dengan Linux</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Anda mempunyai HD yang benar-benar kosong, dan siap untuk diisi dengan Linux.</div></li>
</ul><ol><li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Anggaplah anda sudah memiliki OS Windows, saat ini anda harus mempartisi HD anda terlebih dahulu menggunakan software partisi untuk windows, apabila anda tidak ingin kehilangan windows anda. Software yang biasa digunakan biasanya adalah PowerQuest Partition Magic. *untuk tutorial partisi mungkin akan diajarkan di lain waktu*</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Partisilah HD anda, sesuaikan dengan kebutuhan berapa Byte yang anda butuhkan untuk instalasi Linux anda, sangat disarankan terdapat lebih dari 10 GB partisi buat Linux.</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Partisi untuk Linux itu memerlukan 2 partisi, salah satu nya adalah partisi utama dan satunya lagi partisi swap.</div></li>
</ol><ul><li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Partisi utama itu terdapat banyak tipe format HD, diantaranya adalah ReiserFS, EXT2, dan EXT3. Sangat dianjurkan untuk menggunakan EXT 3 karena merupakan teknologi terbaru dari Linux itu sendiri, dan tipe format itu lebih stabil daripada pendahulu-pendahulunya. *untuk penjelasan lebih lanjut daripada tipe HD, dapat ditanyakan ke seniornya*</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Partisi swap adalah suatu partisi yang digunakan seperti Virtual Memory pada Microsoft Windows. Besar partisi yang dianjurkan segitar 100 MB ~ 200 MB.</div></li>
</ul><ol><li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Setelah proses partisi dilakukan, siapkan CD Linux Ubuntu anda. CD ini dapat diperoleh langsung dari situs repositori online yaitu <em><strong>kambing.vlsm.org</strong></em>, atau kalian dapat pesan langsung ke situs Ubuntu nya. Restart komputer anda, dan usahakan boot langsung dari CD Linux yang kita masukkan tadi.</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Setelah itu muncul pilihan install Ubuntu, pilihlah itu.</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Setelah masuk ke proses Instalasi, ikuti step-step yang perlu kita lakukan. Semua proses instalasi dan step-step yang kita lakukan itu hampir sama dengan Microsoft Windows yang kita gunakan.</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Step terakhir adalah menentukan partisi Linux yang akan kita gunakan, pilihlah space HD utama dalam bentuk format EXT 3, dan sisanya dalam bentuk swap.</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Setelah itu, proses instalasi akan dijalankan.</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Dan anda siap menggunakan Linux Ubuntu sebagai OS kedua anda. Dan Microsoft Windows anda tidak hilang sama sekali.</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Komputer anda sekarang akan automatis menjadi dual boot, dimana anda dapat menggunakan sistem operasi Windows dan Linux Ubuntu, tinggal pilih salah satu Saja.</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Selamat Mencoba !!!</div></li>
</ol><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;"> </div><ol type="I"><li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; page-break-before: always;"><strong>Konfigurasi Network Linux</strong></div></li>
</ol><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Setelah Linux Ubuntu anda terinstall dengan baik, maka anda harus mengkonfigurasi Linux anda untuk pertama kalinya. Linux itu sangat tergantung dengan koneksi internet yang tersedia, karena sebagaimana kita ketahui, semua aplikasi dan update dari Linux itu tersedia secara online, mungkin hal ini disebabkan karena hampir setiap harinya Linux itu mengalami update secara online. Ingat Linux itu adalah Open Source</div><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Perlu anda ketahui, untuk Ubuntu berarti anda telah menginstall Desktop Manager GNOME. Desktop Manager adalah tampilan desktop untuk Linux Ubuntu itu sendiri. Linux memiliki banyak desktop manager, diantaranya adalah KDE, GNOME, dan XCFE.</div><ol><li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Masuk ke Linux anda menggunakan username dan password anda.</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Apabila sudah masuk, edit lah IP Address network anda, untuk lebih jelasnya lihat Screen Shot yang telah disediakan.</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Sebagai contoh kita akan menggunakan IP Address dan proxy Universitas Indonesia (152.118.24.10 port 8080). Jangan lupa untuk by pass proxy untuk, web lokal, ingat ini termasuk dengan kambing, sebagai repos</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Setelah ter-set dengan baik, masuklah ke terminal (GNOME)</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Ketik perintah <em><strong>>sudo gedit /etc/apt/source.list</strong></em><em>, </em>masukkan password anda apabila diminta memasukkan password.</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Edit source.list yang ada menjadi…</div></li>
</ol><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.75in;"><em>deb </em><span style="color: blue;"><span style="text-decoration: underline;"><a href="http://kambing.vlsm.org/"><span style="color: black;"><em>http://kambing.vlsm.org</em></span></a></span></span><em>/ubuntu feisty main restricted multiverse universe</em></div><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.75in;">Lalu berikan komen pada list yang lain dengan menggunakan tanda # di depannya..misalkan</div><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.75in;"><em><strong>#</strong></em>deb <span style="color: blue;"><span style="text-decoration: underline;"><a href="http://ubuntu.org.id/"><span style="color: black;">http://ubuntu.org.id</span></a></span></span>/ubuntu feisty main restricted multiverse universe</div><ol><li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Setelah melakukan edit dari source.list, maka save lah file tersebut lalu keluar, dan masuk kembali ke terminal yang telah kita buka tadi.</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Ketik <em><strong>>sudo apt-get update</strong></em>, untuk meng-update nya</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Saat ini kita sudah terhubung langsung ke rpositori kambing milik Universitas Indonesia</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Proses instalasi dapat dilakukan dengan menggunakan terminal <strong>hal yang paling standar</strong> atau menggunakan GUI (Graphical User Interface) yang sekarang ini paling banyak digunakan oleh pengguna pemula Linux.</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Sebelum kita melakukan instalasi aplikasi, perhatikan bahwa site kambing.vlsm.org sudah benar2 tidak menggunakan proxy lagi.</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Kemudian ketik perintah <em><strong>>sudo apt-get upgrade</strong></em> untuk meng-update Linux anda sekarang ini menjadi yang Linux dengan upgrade-an terbaru yang terdapat di repo Kambing.</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Proses ini agak makan waktu, apabila installer Linux Ubuntu yang anda gunakan masih yang lama.</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Selamat mencoba…!!</div></li>
</ol><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;"> </div><ol type="I"><li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; page-break-before: always;"><strong>Instalasi Aplikasi</strong></div></li>
</ol><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.25in;">Setelah anda melakukan upgrade terhadap Linux anda, pastikan anda masih terkoneksi dengan internet, untuk melakukan instalasi aplikasi-aplikasi yang dirasakan perlu sebagai pendukung anda dalam menggunakan Linux dengan nyaman.</div><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.25in;"> </div><table border="1" cellpadding="7" cellspacing="0" style="width: 591px;"><col width="280"></col> <col width="281"></col> <tbody>
<tr valign="top"> <td width="280"> <div align="justify">Aplikasi Multimedia</div></td> <td width="281"> <ul><li> <div align="justify" style="margin-bottom: 0pt;"><em>Amarok</em>: Audio player</div></li>
<li> <div align="justify" style="margin-bottom: 0pt;"><em>XMMS</em>: Audio player</div></li>
<li> <div align="justify" style="margin-bottom: 0pt;"><em>MPlayer</em>: Movie player</div></li>
<li> <div align="justify" style="margin-bottom: 0pt;"><em>K3B</em>: Burn tool for Linux</div></li>
<li> <div align="justify">etc.</div></li>
</ul></td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="280"> <div align="justify">Aplikasi Programming</div></td> <td width="281"> <ul><li> <div align="justify" style="margin-bottom: 0pt;"><em>SCITE</em>: Scintilla Text Editor</div></li>
<li> <div align="justify" style="margin-bottom: 0pt;"><em>VIM</em>: Vi Text Editor</div></li>
<li> <div align="justify" style="margin-bottom: 0pt;"><em>Umbrello</em>: UML Tool</div></li>
<li> <div align="justify" style="margin-bottom: 0pt;"><em>Java</em></div></li>
<li> <div align="justify" style="margin-bottom: 0pt;"><em>MySQL</em></div></li>
<li> <div align="justify" style="margin-bottom: 0pt;"><em>PHP</em></div></li>
<li> <div align="justify">etc.</div></li>
</ul></td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="280"> <div align="justify">Aplikasi Internet</div></td> <td width="281"> <ul><li> <div align="justify" style="margin-bottom: 0pt;"><em>Downloader for X</em>: Download manager tool</div></li>
<li> <div align="justify" style="margin-bottom: 0pt;"><em>GAIM messenger</em>: Messenger tool</div></li>
<li> <div align="justify">etc.</div></li>
</ul></td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="280"> <div align="justify">Aplikasi Office</div></td> <td width="281"> <ul><li> <div align="justify" style="margin-bottom: 0pt;"><em>OpenOffice.org</em>: Office for Linux</div></li>
<li> <div align="justify" style="margin-bottom: 0pt;"><em>Abiword</em>: Word processor for Linux</div></li>
<li> <div align="justify">etc.</div></li>
</ul></td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="280"> <div align="justify">Eye Candy</div></td> <td width="281"> <ul><li> <div align="justify" style="margin-bottom: 0pt;"><em>Beryl</em></div></li>
<li> <div align="justify" style="margin-bottom: 0pt;"><em>Emerald Themes</em></div></li>
<li> <div align="justify"><em>Kiba Dock</em></div></li>
</ul></td> </tr>
<tr valign="top"> <td width="280"> <div align="justify">Emulator</div></td> <td width="281"> <ul><li> <div align="justify" style="margin-bottom: 0pt;"><em>Wine: </em>Windows application emulator</div></li>
<li> <div align="justify" style="margin-bottom: 0pt;"><em>VBA:</em> Game boy advance emulator</div></li>
<li> <div align="justify">etc.</div></li>
</ul></td> </tr>
</tbody> </table><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.25in;">Terdapat 2 cara instalasi aplikasi-aplikasi diatas, yaitu melalui suatu program yang mempunyai graphical user interface (GUI) yang telah disediakan oleh Ubuntu sendiri yaitu menu <em><strong>Add/Remove Program</strong></em> yang ada pada menu <em>Application</em> pafa Ubuntu anda, atau dengan menggunakan terminal seperti biasanya.</div><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.25in;"> </div><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.25in;">Disini saya akan menunjukkan cara instalasi aplikasi tersebut melalui terminal.</div><ul><li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Buka terminal yang terdapat di Ubuntu anda, dan yakinkan kalau komputer anda masih terkonek dengan benar dengan internet.</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Ketik <em><strong>> sudo apt-get install “nama_aplikasi”</strong></em></div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Maka komputer akan terkoneksi secara langsung ke repository kambing dan mencari nama aplikasi beserta depedensi nya langsung, untuk di install ke dalam komputer anda.</div></li>
</ul><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.25in;"> </div><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.25in;">Lihat, betapa mudahnya instalasi aplikasi di Linux untuk dilakukan, hanya saja untuk instalasi Linux dan mengatasi berbagai depedensi yang terkadang menyebalkan, kita harus mempunyai koneksi internet yang cukup baik, apabila anda tidak mempunyai koneksi internet yang cukup baik, maka sebaiknya anda mendownload seluruh ISO repository Ubuntu Feisty Fawn, yang disediakan oleh Kambing, sehingga anda dapat melakukan instalasi secara manual pada komputer offline anda di rumah.</div><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.25in;"> </div><ol type="I"><li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; page-break-before: always;"><strong>Instalasi Eye Candy pada Ubuntu</strong></div></li>
</ol><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Tentunya, apabila anda menggunakan suatu OS yang baru, anda mengharapkan interface atau tampilan dari OS tersebut yang tentunya dapat menyejukkan mata, dan membuat kita nyaman dalam menggunakan Linux bukan? Nah, sekarang saya akan menunjukkan suatu eye candy yang dikembangkan untuk Linux, yang cukup dikenal yaitu BERYL.</div><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Beryl adalah suatu eye candy yang memanfaatkan kemampuan dari graphic card yang kita punyai, untuk memperindah tampilan desktop kita, dan memberikan suatu efek-efek yang luar biasa pada desktop yang kita gunakan.</div><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Berikut ini adalah cara instalasi Beryl pada Linux anda:</div><ul><li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Buka terminal yang terdapat di Ubuntu anda, dan yakinkan kalau komputer anda masih terkonek dengan benar dengan internet.</div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Ketik perintah <em><strong>>sudo apt-get install beryl beryl-manager emerald</strong></em></div></li>
<li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Jadi ada 3 aplikasi yang kita install sekaligus.</div></li>
</ul><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Dalam menggunakan eye candy ini berarti anda secara tidak langsung harus memiliki graphic card yang cukup powerfull untuk menjalankan efek-efek desktop yang ditawarkan aplikasi ini.</div><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Graphic card yang digunakan sangat disarankan NVIDIA GeForce, karena selain dari itu, khususnya Radeon, anda harus melakukan konfigurasi yang lebih agar dapat menikmati efek-efek desktop dari Beryl itu.</div><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Tutorial instalasi Beryl pada graphic card selain dari NVIDIA GeForce dapat anda lihat pada internet, biasanya banyak masalah-masalah yang terjadi pada graphic card selain dari NVIDIA.</div><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;"> </div><ol type="I"><li> <div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;"><strong>Epilogue</strong></div></li>
</ol><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Dari sekian banyak perkembangan OS yang ada di dunia, Linux termasuk OS yang paling pesat perkembangannya, khususnya Linux Ubuntu, yang baru saja memasuki versi terbarunya beberapa bulan yang lalu, dengan berbagai kelebihan dan kemudahan yang ditawarkan ke user Linux itu sendiri.</div><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Bagi pemula Linux Ubuntu memang merupakan Linux yang paling mudah untuk dipelajari, selain user interface yang ramah, Ubuntu juga cukup powerfull jika dibandingkan dengan distro-distro Linux yang lain.</div><div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">Setelah kita lihat cara instalasi dan penggunaan Linux yang sekarang ini cukup mudah, masihkah anda menganggap Linux itu sulit.</div><div style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; text-align: center;"><strong>Sekian dan terimakasih</strong></div>Szi Adoellhttp://www.blogger.com/profile/02688812540015015304noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1934986386335996471.post-39992388659159211082011-12-01T20:58:00.001+07:002011-12-01T20:58:36.860+07:00cara menjadi seorang hacker<div class="snap_preview"> <strong>Pertama Hacker Itu apa?</strong><br />
Kata ‘hacker’, hampir semuanya berkaitan dengan kemahiran teknis serta kegemaran menyelesaikan masalah dan mengatasi keterbatasan. Namun jika ingin /menjadi/ seorang hacker, hanya ada dua definisi yang relevan.<br />
Ada sebuah komunitas, budaya, terdiri dari para programer mahir dan ahli jaringan, yang sejarahnya bermula dari dekade minikomputer pertama yang memiliki time-sharing dan zaman eksperimen awal ARPAnet. Dari anggota budaya inilah muncul istilah ‘hacker’. Hackerlah yang membangun internet. Hackerlah yang membuat sistem operasi Unix menjadi seperti sekarang. Hackerlah yang mengoperasikan Usenet. Hacker yang membuat World Wide Web berjalan. Jika Anda bagian dari budaya ini, jika Anda telah menyumbangkan sesuatu untuk budaya ini, dan rekan lain di dalamnya mengenali Anda sebagai seorang hacker, maka seorang hackerlah Anda.<br />
Cara pikir hacker tidak terbatas pada budaya hacker software. Ada orang yang menerapkan sikap hacker pada banyak bidang lain, elektronik atau musik — bahkan, cara pikir hacker ada di tingkat tertinggi setiap bidang ilmu dan seni. Hacker software mengakui semangat serupa ini dan<br />
kadang menyebut orang-orang tersebut “hacker” pula — sebagian juga berpendapat bahwa sifat seorang hacker tidak bergantung pada wadah tempatnya bekerja. Tapi, untuk selanjutnya, kita akan memusatkan perhatian pada software hacker, keahlian dan sikap mereka, serta tradisi<br />
budaya bersama yang melahirkan istilah ?hacker?.<br />
Terdapat pula sekelompok lain yang menyebut-nyebut diri hacker, padahal bukan. Mereka-mereka ini (terutama terdiri dari remaja pria) mendapat kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali telepon (phreaking). Hacker sejati menyebut orang-orang ini ‘cracker’ dan tidak suka bergaul dengan mereka. Hacker sejati memandang cracker sebagai orang malas,<br />
tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Hacker sejati tidak setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah menjadi hacker, sama seperti jika dikatakan bahwa mengontakkan mobil membuat seseorang langsung menjadi ahli mesin. Sayangnya, wartawan dan penulis telah salah kaprah dan menggunakan kata ‘hacker’ untuk melukiskan cracker; sesuatu yang selalu membuat kesal para hacker sejati.<br />
Perbedaan mendasar antara hacker dan cracker: hacker membangun, cracker membongkar. Jika Anda ingin menjadi hacker, lanjutkan membaca. Jika ingin menjadi cracker, kunjungi newsgroup alt.2600 <news:alt.2600> dan bersiaplah menghabiskan lima sampai sepuluh tahun di balik jeruji setelah mengetahui bahwa Anda ternyata tidak sepandai yang Anda kira. Hanya itu<br />
yang perlu dikatakan tentang cracker.<br />
<strong>Sikap Hacker</strong><br />
Pekerjaan hacker menyelesaikan masalah dan membangun sesuatu, dan hacker percaya pada kebebasan dan kerjasama sukarela. Agar dapat diterima sebagai seorang hacker, Anda harus berbuat seolah-olah Anda memiliki sikap ini. Dan agar dapat berbuat demikian, sikap ini harus benar-benar diyakini.<br />
Tapi kalau Anda berniat menumbuhkan sikap ini hanya agar dapat diterima di lingkungan hacker, maka Anda belum menangkap maknanya. Menjadi orang yang meyakini sikap hacker penting bagi /Anda sendiri/ — agar bisa terus belajar dan termotivasi. Sama seperti semua seni kreatif lain,<br />
cara paling efektif untuk menjadi seorang ahli adalah dengan meniru cara berpikir ahli-ahli lainnya — bukan hanya secara intelektual tapi juga emosional.<br />
Seperti diungkapkan oleh sebuah sajak Zen modern di bawah:<br />
<ul><li>Untuk mengikuti jalan:</li>
<li>pandanglah sang ahli,</li>
<li>ikuti sang ahli,</li>
<li>berjalan bersama sang ahli,</li>
<li>kenali sang ahili,</li>
<li>jadilah sang ahli.</li>
</ul>Jadi, jika ingin menjadi hacker, ulangi pernyataan di bawah ini sampai benar-benar Anda yakini:<br />
<div style="text-align: center;"><strong>Dunia penuh dengan persoalan-persoalan menarik yang menanti<br />
untuk dipecahkan.</strong></div>Menjadi seorang hacker sebetulnya menyenangkan, tapi ‘menyenangkan’ yang menuntut usaha. Usaha ini membutuhkan motivasi. Atlet yang sukses memperoleh motivasi dari kepuasan fisik saat tubuh mereka beraksi, saat mendorong diri melampaui batasan fisik. Demikian juga, untuk menjadi seorang hacker Anda harus merasa tertarik memecahkan persoalan, mengasah keahlian, dan melatih kecerdasan.<br />
Jika Anda merasa bukan seperti ini secara naluri, Anda harus berusaha menjadi demikian jika ingin berhasil menjadi hacker. Jika tidak, energi hacking Anda akan melemah karena perhatian teralihkan oleh seks, uang, dan kedudukan.<br />
<div style="text-align: center;"><strong>Tidak seharusnya masalah yang sama dipecahkan dua kali.</strong></div>Otak yang kreatif merupakan sumber daya yang berharga dan terbatas. Tidak seharusnya sumber daya ini diboroskan hanya untuk memikirkan kembali suatu persoalan dari dasar; padahal ada begitu banyak masalah menarik baru lain di dunia ini yang menanti.<br />
Agar dapat bertingkah laku seperti hacker, Anda harus percaya bahwa waktu berpikir hacker lain itu berharga — sebegitu berharganya hingga merupakan suatu kewajiban moral bagi Anda untuk membagikan informasi, menyelesaikan masalah lalu memberi jawabannya pada hacker lain supaya mereka menyelesaikan masalah /baru/ dan tidak selamanya berkutat pada masalah-masalah lama.<br />
Menurut nilai-nilai hacker, jual saja sebagian asal cukup untuk tetap makan, tetap dapat membayar sewa rumah, dan tetap dapat memakai komputer. Tidak melanggar nilai hacker jika Anda memanfaatkan ilmu Anda untuk membiayai keluarga atau bahkan memperkaya<br />
diri, asalkan sambil melakukannya tetap setia pada disiplin ilmu dan sesama hacker lain.<br />
<div style="text-align: center;"><strong> Kebosanan dan pekerjaan membosankan itu jahat.</strong></div>Hacker (dan manusia kreatif pada umumnya) tidak seharusnya dibosankan dengan pekerjaan bodoh yang berulang-ulang, karena ini berarti mereka tidak melakukan pekerjaan yang hanya bisa dilakukan oleh mereka – menyelesaikan persoalan-persoalan baru. Pemborosan sumber daya ini merugikan semua pihak. Karena itu kebosanan dan pekerjaan membosankan bukan saja tidak menyenangkan tapi juga jahat.<br />
Agar dapat bertingkah laku seperti hacker, Anda harus meyakini hal ini sehingga Anda berkeinginan untuk mengotomasi sebanyak mungkin bagian yang membosankan, bukan saja bagi diri sendiri tapi juga orang lain (terutama sesama hacker).<br />
Hacker kadang melakukan pekerjaan yang di mata orang lain tampaknya berulang-ulang atau membosankan; ini untuk latihan menjernihkan pikiran, atau dalam rangka memperoleh keahlian atau pengalaman yang tak bisa tidak harus diperoleh dengan cara demikian. Tentu saja hal ini dilakukan atas dasar kehendaknya sendiri — setiap orang yang mampu berpikir tidak seharusnya dipaksa menjadi bosan.<br />
<div style="text-align: center;"><strong>Kebebasan itu baik.</strong></div>Secara alamiah hacker itu anti-otoriter. Siapa pun yang dapat memerintah Anda akan dapat menghentikan Anda untuk menyelesaikan persoalan yang menarik — dan, sesuai pikiran otak para otoriter, pada umumnya akan membuat alasan yang benar-benar bodoh untuk itu. Jadi sikap otoriter harus dilawan di mana pun Anda berada, agar nantinya tidak menekan Anda<br />
dan hacker-hacker lain.<br />
Para otoriter hidup di atas sensor dan kerahasiaan. Mereka tidak percaya pada kerjasama dan berbagi informasi — satu-satunya jenis ‘kerja sama’ yang disukai adalah yang dapat mereka kendalikan. Jadi untuk berlaku seperti seorang hacker, Anda perlu mengembangkan rasa benci pada penyensoran, kerahasiaan, dan penggunaan kekerasan atau penipuan untuk memaksakan kehendak pada orang dewasa. Dan Anda harus bersedia bertindak atas dasar keyakinan ini.<br />
<div style="text-align: center;"><strong>Sikap saja tak ada artinya tanpa keahlian.</strong></div>Untuk menjadi hacker, Anda perlu mengembangkan sebagian dari sikap-sikap yang telah disebutkan. Tapi memiliki sikap saja belum membuat seseorang menjadi hacker, atau atlet juara atau bintang rock. Untuk menjadi hacker dibutuhkan kecerdasan, latihan, dedikasi, dan kerja keras.<br />
Jadi, Anda perlu belajar untuk tidak mempercayai sikap saja dan menghormati setiap bentuk kemampuan. Hacker tidak bersedia menghabiskan waktu dengan orang-orang yang hanya bersikap seperti hacker, tapi hacker memuja keahlian — terutama keahlian dalam hacking, tapi juga keahlian di bidang apapun. Yang terlebih bagus lagi yaitu keahlian dalam bidang yang sulit dan hanya dapat dikuasai oleh sedikit orang, dan yang terbaik adalah keahlian dalam bidang yang sulit dan melibatkan ketajaman mental, keahlian, serta konsentrasi.<br />
Bila Anda memuja keahlian, Anda akan merasa senang dalam meningkatkan kemampuan diri — kerja keras dan dedikasi akan menjadi semacam permainan yang mengasyikkan ketimbang pekerjaan membosankan. Dan hal ini penting dalam proses menjadi hacker.<br />
<div style="text-align: center;"><strong>Kemampuan Hacking Dasar</strong></div>Sikap hacker penting, tapi terlebih penting lagi keahlian. Sikap bukan pengganti keahlian, dan ada seperangkat keahlian menggunakan perangkat tool yang perlu Anda kuasai sebelum orang bahkan bisa berpikir memanggil Anda hacker.<br />
Perangkat tool ini perlahan-lahan memang berubah seiring teknologi yang menciptakan keahlian baru dan membuat keahlian lama tidak berguna. Misalnya, dulu keahlian pemrograman bahasa mesin termasuk, dan kemampuan HTML belum dan hanya baru-baru ini saja. Yang jelas saat ini yang termasuk adalah:<br />
<strong>1. Pelajari pemrograman.</strong><br />
Ini tentunya merupakan keahlian hacking yang fundamental. Jika Anda belum pernah belajar bahasa pemrograman mana pun, saya sarankan mulai dengan Python<http://www.python.org/> .Disainnya bersih, terdokumentasi dengan baik, dan cukup mudah bagi pemula. Meski menjadi bahasa pertama, bukan berarti Python hanya mainan; Python amat ampuh dan fleksibel dan<br />
cocok untuk proyek-proyek besar. Saya menulis evaluasi terhadap Python <http://noframes.linuxjournal.com/lj-issues/issue73/3882.html> yang lebih mendetil. Tutorial Python bisa dilihat di situs web Python <http://www.python.org/> (terjemahan Indonesia <http://steven.haryan.to/pytut.id.html>).<br />
Java juga bahasa yang baik untuk belajar pemrograman. Lebih sulit dari Python, tapi menghasilkan kode yang lebih cepat dari Python. Menurut saya Java amat bagus sebagai bahasa kedua.<br />
Perlu diingat bahwa dengan satu dua bahasa pemrograman saja Anda tidak akan mencapai tingkat keahlian seorang hacker, atau bahkan seorang programer — Anda perlu belajar cara memandang pemrograman secara umum, tidak bergantung pada satu bahasa mana pun. Untuk menjadi hacker sejati, Anda perlu mencapai tahap di mana Anda dapat mempelajari bahasa baru dalam beberapa hari, dengan menghubungkan apa yang ada di manual dengan apa yang telah Anda ketahui. Hal ini berarti, Anda perlu mempelajari beberapa bahasa yang jauh berbeda satu dengan yang lainnya.<br />
Jika ingin serius dalam pemrograman, pada akhirnya Anda harus belajar C, bahasa inti sistem operasi Unix. C++ terkait erat dengan C; jika tahu yang satu, belajar yang lain tidak akan susah. Namun keduanya bukan bahasa yang cocok untuk dipelajari pertama kali.<br />
Bahasa lain yang juga penting untuk hacker antara lain Perl <http://www.perl.com/> dan LISP <http://snaefell.tamu.edu/~colin/lp/>. Perl patut dipelajari untuk kebutuhan praktis; Perl dipakai secara amat meluas untuk halaman web aktif dan untuk administrasi sistem, jadi<br />
meskipun nantinya Anda tidak akan membuat program dalam Perl, Anda sebaiknya belajar cara membaca Perl. LISP patut dipelajari karena akan memberikan pengalaman ‘membuka pikiran’ jika Anda telah menangkapnya; dengan mempelajari LISP, Anda akan menjadi seorang programer yang lebih baik, meskipun dalam kenyataan Anda akan jarang memakainya.<br />
Paling baik sebetulnya mempelajari semuanya (Python, Java, C/C++, Perl, dan LISP). Selain merupakan bahasa-bahasa terpenting dalam hacking, masing-masing mewakili cara pendekatan pemrograman yang berbeda, dan tiap bahasa akan memberi Anda pelajaran-pelajaran berharga.<br />
Tentu saja, di sini tidak mungkin saya memberi petunjuk lengkap cara memrogram — pemrograman merupakan keahlian yang kompleks. Tapi, satu petunjuk yang saya berikan: buku dan kursus saja tidak akan membuat Anda menjadi seorang programer (banyak, mungkin hampir semua hacker terbaik itu belajar mandiri). Anda akan menjadi programer dengan (a) /membaca<br />
kode/ dan (b) /menulis kode/.<br />
Belajar membuat program adalah seperti belajar menulis dalam bahasa alamiah. Cara terbaik untuk melakukannya dengan membaca tulisan yang dibuat oleh para ahlinya, membuat tulisan sendiri sedikit, membaca lebih banyak lagi, menulis lebih banyak, dan mengulanginya sampai di tulisan Anda mulai terbentuk semacam kekuatan dan kemahiran penggunaan kata seperti di tulisan-tulisan yang semula Anda teladani.<br />
Dahulu sulit mencari kode yang baik untuk dibaca, karena dulu hanya sedikit program-program besar yang terdapat dalam bentuk source untuk bisa dibaca dan diutak-atik hacker-hacker pemula. Sekarang kondisinya jauh berbeda: software open-source, tool pemrograman, dan sistem operasi (semua dibuat oleh hacker) kini banyak terdapat. Dan ini mengantar kita pada poin berikutnya?<br />
<strong>2. Cari, pelajari, dan jalankan salah satu versi Unix open-source.</strong><br />
Saya anggap Anda memiliki, atau memperoleh akses ke komputer pribadi (anak-anak sekarang mudah sekali mendapatkan akses ). Kalau ada satu langkah terpenting bagi pemula untuk mendapatkan kemampuan hacker, itu adalah mendapatkan satu salinan sistem operasi Linux atau salah satu Unix BSD, meng-install-nya di komputer sendiri, dan menjalankannya.<br />
(Tidak saya sarankan meng-install Linux sendirian jika Anda pemula. Cari klub komputer atau kelompok pengguna Linux di daerah Anda dan mintalah bantuan; atau hubungi Linux Internet Support Co-Operative <http://www.linpeople.org/>. LISC mengurus channel-channel IRC <http://openprojects.nu/services/irc.html> tempat Anda dapat bertanya). Tentu, di dunia ini ada banyak sistem operasi selain Unix. Tapi sistem-sistem operasi tersebut didistribusikan dalam program jadi (binary) — kodenya tidak bisa Anda baca, sehingga sistem operasi tersebut tidak bisa Anda modifikasi. Belajar hacking di DOS atau Windows atau MacOS adalah bagaikan belajar menari dengan seluruh tubuh digips.<br />
Lagipula Unix-lah sistem operasi Internet. Meski tentu bisa belajar menggunakan internet tanpa mengenal Unix, Anda tak akan mampu menjadi hacker Internet tanpa memahami Unix. Untuk alasan inilah, budaya hacker saat ini cukup cenderung berat ke Unix.<br />
Jadi, buatlah sistem Unix — saya pribadi menyukai Linux tapi tentu saja ada yang lainnya (dan ya, Anda /bisa/ menjalankan Linux dan DOS/Windows di mesin yang sama). Pelajari Unix. Jalankan Unix. Bermain-mainlah dengan Unix. Berhubungan dengan internet melalui Unix. Baca kodenya. Modifikasi. Di Unix Anda akan menjumpai tool pemrograman yang lebih baik (termasuk C, Lisp, Python, dan Perl) ketimbang di sistem operasi Microsoft manapun, Anda akan bersenang-senang, dan Anda akan mendapat pengetahuan lebih dari yang Anda sadari sampai kemudian ketika mengenang kembali Anda telah seorang hacker ahli.<br />
<ul><li>Lebih jauh tentang mempelajari Unix, lihat The Loginataka<br />
<http://www.tuxedo.org/~esr/faqs/loginataka.html>.</li>
<li>Untuk memperoleh Linux, lihat Where can I get Linux<br />
<http://linuxresources.com/apps/ftp.html>.</li>
<li>Bantuan dan resource BSD Unix bisa Anda lihat di www.bsd.org<br />
<http://www.bsd.org>.</li>
<li>Saya menulis pengantar dasar Unix dan Internet<br />
<http://www.linuxdoc.org/HOWTO/Unix-and-Internet-Fundamentals-HOWTO/index.html>.</li>
</ul><strong>3. Pelajari cara menggunakan World Wide Web dan cara menulis HTML.</strong><br />
Kebanyakan hasil budaya hacker bekerja di belakang layar tanpa diketahui orang banyak, membantu mengoperasikan pabrik, kantor, dan universitas, tanpa ada pengaruh yang jelas pada cara hidup para non-hacker. Web adalah satu kekecualian, bahkan para politisi pun mengakui bahwa barang mainan hacker yang besar dan berkilauan ini telah mengubah dunia. Untuk<br />
satu alasan ini saja (dan juga banyak alasan bagus lainnya) Anda perlu mempelajari cara pengoperasian Web.<br />
Maksudnya lebih dari sekedar cara menggunakan browser (sebab kalau itu siapa pun bisa), tapi mempelajari cara menulis HTML, bahasa markup Web. Bila Anda belum menguasai pemrograman, lewat menulis HTML Anda akan diajari beberapa kebiasaan mental yang akan membantu Anda belajar pemrograman. Jadi, buatlah home page.<br />
<div style="text-align: center;"><strong> Status dalam Budaya Hacker</strong></div>Seperti halnya dalam kebanyakan budaya lain tanpa ekonomi uang, dunia hacker berjalan di atas reputasi. Anda berusaha menyelesaikan persoalan-persoalan menarik, tapi seberapa menarik persoalan tersebut, dan apakah solusi Anda benar-benar baik, merupakan sesuatu yang umumnya hanya dapat dinilai oleh rekan sejawat atau atasan Anda.<br />
Demikian juga, dalam permainan hacker, Anda menjaga nilai terutama lewat pandangan hacker lain terhadap kemampuan Anda (inilah sebabnya Anda belum benar-benar seorang hacker sampai hacker-hacker lain dengan konsisten menyebut Anda seorang hacker). Kenyataan ini dikaburkan oleh citra hacking sebagai pekerjaan menyendiri; juga oleh tabu budaya hacker<br />
(yang kini perlahan-lahan menghilang namun masih tetap kuat) yang tidak mengakui bahwa ego atau pengesahan dari luar berpengaruh pada motivasi seseorang.<br />
Tegasnya, dunia hacker merupakan apa yang disebut oleh para antropolog sebagai /budaya memberi/. Kedudukan dan reputasi tidak diperoleh dengan menguasai orang lain, atau dengan menjadi seseorang yang cantik, atau dengan memiliki sesuatu yang tidak dimiliki orang lain, tapi dengan memberikan sesuatu. Tepatnya, dengan memberikan waktu Anda, kreativitas, dan hasil dari kemampuan Anda.<br />
Pada dasarnya ada lima hal yang bisa dilakukan agar dihormati oleh hacker:<br />
<strong>1. Menulis software open-source.</strong><br />
Yang pertama (yang paling inti dan paling tradisional) adalah menulis program yang dipandang berguna atau mengasyikkan oleh hacker lain, kemudian memberikan source programnya untuk digunakan oleh seluruh budaya hacker.<br />
Para dewa yang dipuja di dunia hacker yaitu mereka yang telah menulis program besar yang berkemampuan tinggi dan dibutuhkan di mana-mana, lalu memberikan program ini cuma-cuma, dan sekarang program itu telah dipakai setiap orang.<br />
<strong>2. Membantu menguji dan men-debug software open-source</strong><br />
Yang selanjutnya berjasa adalah mereka yang bertahan menggunakan dan men-debug software open-source. Di dunia yang tak sempurna ini, tanpa terhindarkan kita harus menghabiskan sebagian besar waktu pengembangan software dalam tahap debugging. Karena itu setiap penulis software open-source yang waras akan berpendapat bahwa penguji beta yang baik (yang tahu bagaimana menjelaskan gejala masalah dengan jelas, bagaimana melokalisir masalah, mampu mentolerir bug di rilis cepat, dan bersedia menjalankan beberapa rutin diagnostik sederhana) itu amat sangat berharga. Bahkan satu saja penguji beta sudah mampu membantu menjadikan tahap debugging dari mimpi buruk panjang yang melelahkan menjadi hanya gangguan yang justru menyehatkan.<br />
Bila Anda seorang pemula, cobalah mencari program yang sedang dalam tahap pengembangan, yang menarik bagi Anda, dan jadilah seorang penguji beta yang baik. Dari sini Anda secara alamiah akan meningkat dari membantu menguji program ke membantu memodifikasi program. Anda akan belajar banyak, dan pada gilirannya nanti Anda pun akan memperoleh bantuan dari orang lain saat membutuhkan.<br />
<strong>3. Menerbitkan informasi yang bermanfaat.</strong><br />
Yang bagus juga untuk dilakukan yaitu mengumpulkan dan menyaring informasi-informasi menarik dan berguna ke dalam halaman Web atau dokumen seperti FAQ (Frequently Asked Questions — daftar jawaban pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan orang), dan membuat<br />
dokumen-dokumen ini mudah didapat orang.<br />
Pemelihara FAQ teknis yang besar-besar juga mendapatkan hormat hampir seperti para penulis software open-source.<br />
<strong>4. Membantu terus berjalannya infrastruktur.</strong><br />
Budaya hacker (dan juga dalam hal ini pengembangan rekayasa Internet) dijalankan oleh relawan. Banyak sekali pekerjaan yang dibutuhkan namun bukan pekerjaan yang agung, yang harus dilakukan agar semuanya tetap berjalan ? melakukan administrasi mailing list, moderasi newsgroup, memelihara situs archive software yang besar, mengembangkan dokumen-dokumen RFC serta standar teknis lainnya.<br />
Mereka yang melakukan hal-hal seperti dengan baik juga dihormati, karena orang tahu bahwa pekerjaan seperti ini menghabiskan banyak waktu dan kalah mengasyikkan dibanding bermain dengan kode. Melakukan pekerjaan seperti ini menunjukkan bahwa seseorang memiliki dedikasi.<br />
<strong>5. Mengabdi kepada budaya hacker itu sendiri.</strong><br />
Terakhir, Anda dapat mengabdi dan menyebarluaskan budaya hacker (lewat, misalnya, menulis panduan tepat bagi pemula tentang cara menjadi seorang hacker ). Anda tidak bisa melakukan hal ini kecuali telah berkecimpung cukup lama dan menjadi figur yang cukup terkenal di salah satu dari empat hal sebelumnya.<br />
Budaya hacker tidak persis memiliki pemimpin, tapi memiliki pahlawan, tetua suku, sejarawan, dan para jubir. Jika Anda telah cukup lama berada di ‘medan tempur’, Anda dapat saja memperoleh salah satu dari jabatan-jabatan ini. Peringatan: hacker tidak mempercayai ego tetua suku yang terlampau mencolok, jadi berbahaya jika Anda terlalu terlihat untuk berusaha menjadi terkenal. Cara yang benar seharusnya yaitu dengan memposisikan diri sedemikian rupa sehingga jabatan tersebut jelas telah Anda capai, lalu kemudian bersikap rendah hati dan ramah sehubungan dengan kedudukan Anda tersebut.<br />
<div style="text-align: center;"><strong>Hubungan Hacker/Orang Nyentrik-Nyentrik</strong></div>Bertentangan dengan mitos populer, tidak perlu menjadi orang nyentrik untuk menjadi hacker. Meski itu sebetulnya membantu, dan pada kenyataannya banyak hacker yang merupakan orang nyentrik. Menjadi orang yang tersisih secara sosial membantu Anda tetap memusatkan perhatian<br />
pada hal-hal yang benar-benar penting, seperti berpikir dan hacking.<br />
Karena alasan ini, banyak hacker mengadopsi label ‘nerd’ dan bahkan menggunakan istilah yang lebih kasar ‘geek’ sebagai lencana kebanggaan – cara memproklamasikan kebebasan dari tuntutan sosial. Lihatlah The Geek Page <http://samsara.circus.com/~omni/geek.html> untuk pembahasan menyeluruh.<br />
Bila Anda tetap dapat memusatkan perhatian pada hacking sampai menjadi cukup ahli dan tetap memiliki kegiatan sosial, itu sah-sah saja. Hal ini memang lebih mudah dilakukan sekarang ketimbang waktu saya seorang pemula di tahun 1970-an; budaya mainstream saat ini jauh lebih ramah pada para techno-nerd. Malah kini semakin banyak orang yang menyadari<br />
bahwa hacker kadang merupakan kekasih yang berkualitas dan calon pasangan hidup potensial. Lebih lanjut tentang hal ini, lihat Girl’s Guide to Geek Guys <http://www.bunnyhop.com/BH5/geekguys.html>.<br />
Bila ketertarikan Anda pada hacking adalah karena Anda tidak mempunyai kegiatan lain, itu juga tidak apa-apa — setidaknya tidak perlu susah-susah memusatkan perhatian. Mudah-mudahan satu hari nanti Anda akan memperoleh kehidupan sosial.<br />
<div style="text-align: center;"><strong>Panduan Gaya</strong></div>Saya ulangi, untuk menjadi hacker, Anda perlu memasuki cara pikir hacker. Hal-hal tertentu yang Anda lakukan saat jauh dari komputer kadang membantu mencapainya. Tentu saja kegiatan-kegiatan ini bukan sebagai pengganti hacking (tak ada yang dapat menggantikan hacking) tapi banyak hacker melakukannya, dan merasa bahwa kegiatan tersebut secara dasar berhubungan dengan intisari hacking.<br />
* Membaca karya fiksi ilmiah. Datang ke pertemuan fiksi ilmiah (salah satu jalan yang bagus untuk bertemu hacker dan proto-hacker).<br />
* Mempelajari Zen, dan/atau berlatih bela diri. (Disiplin mental yang diajarkan serupa dengan hacking dalam hal-hal penting.)<br />
* Mengasah pendengaran musik. Belajar menghargai jenis-jenis musik yang tidak lazim. Belajar menjadi ahli dalam bermain alat musik tertentu, atau berlatih bernyanyi.<br />
* Mengembangkan apresiasi akan permainan kata.<br />
* Belajar menulis dalam bahasa asli (Sejumlah banyak hacker, termasuk semua hacker terbaik yang saya kenal, adalah penulis yang cakap).<br />
Semakin banyak dari hal-hal di atas yang sudah Anda kerjakan, semakin besar kemungkinan Anda adalah calon hacker berbakat. Kenapa hal-hal di atas yang berhubungan dengan hacking tidak sepenuhnya jelas, tapi semuanya berkaitan dengan gabungan kemampuan otak kiri dan kanan yang penting (hacker harus dapat berpikir logis dan juga sewaktu-waktu harus dapat melangkah keluar dari logika umum suatu permasalahan).<br />
Terakhir, sebagian dari hal-hal yang /tidak/ sebaiknya dilakukan:<br />
* Jangan menggunakan ID atau nama samaran yang konyol atau berlebihan.<br />
* Jangan terlibat perang flame di Usenet (atau di mana pun).<br />
* Jangan menggelari diri ‘cyberpunk’, jangan berurusan dengan para ‘cyberpunk’.<br />
* Jangan mengirim posting atau email yang penuh salah ketik dan bertata bahasa buruk.<br />
Satu-satunya reputasi yang akan Anda dapatkan jika melakukan hal-hal di atas adalah sebagai orang dungu. Ingatan hacker biasanya bagus – mungkin dibutuhkan bertahun-tahun lamanya sebelum Anda dapat diterima kembali.</div>Szi Adoellhttp://www.blogger.com/profile/02688812540015015304noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1934986386335996471.post-2557658213534770652011-12-01T20:55:00.001+07:002011-12-01T20:55:39.094+07:00Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Sistem PC<div style="text-align: center;"><strong>Pemeriksaan PC Melalui Diagnosa Sistem</strong></div>Untuk memeriksa kondisi hardware pada komputer perlu dilakukan diagnosa. Pada komputer dikenal tiga jenis diagnosa, yaitu :<br />
<ul><li>POST (Power-On Self-Test)</li>
<li>Diagnosa umum (routine)</li>
<li>Diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan</li>
</ul>1. Langkah-langkah POST<br />
Setiap kali komputer dihidupkan secara otomatis akan memulainya dengan langkah diagnosa yang dikenal dengan POST. POST ini akan memeriksa dan menguji semua komponen-komponen sistem. Jika saat POST terjadi problem, suatu pesan akan disampaikan pada pengguna. Pesan tersebut dapat berupa : pesan tampilan di layar, suara beep, atau kedua-duanya. Indikasi dari adanya masalah sewaktu POST dinyatakan :<br />
<ul><li>Kode kesalahan : dua sampai lima digit angka</li>
<li>Pesan kesalahan : pesan singkat dalam bahasa Inggris (ada beberapa<br />
pesan yang menunjukkan problemnya)</li>
<li> Kode beep : suara beep berurutan</li>
</ul>Dengan sangat bervariasinya pabrik pembuat motherboard dan ROM BIOS maka kode beep yang diberikan juga bervariasi artinya untuk kerusakan yang sama akan diberikan kode beep yang berbeda yang dikarenakan adanya perbedaan pabrik pembuat ROM BIOS atau motherboard. Pengujian semua memori termasuk dalam langkah POST ini. Lamanya pengujian tergantung dari besar kecilnya kapasitas memori yang terpasang. Akan tetapi POST tidak mengecek semua peralatan tambahan/perluasan seperti : printer, modem, dsb.<br />
Adapun langkah-langkah POST adalah sbb :<br />
<ol><li>Tes CPU: interupsi ditutup, pengetesan flag internal, dan pengetesan register internal</li>
<li>Test checksum ROM BIOS: pengetesan checksum ROM BIOS. Hasil checksum LSB harus nol.</li>
<li>Tes Timer 1: Timer 1 8253 diprogram pada operasi mode 2, pengecekan pada akses dasar pencacah, pengecekan pada pencacah.</li>
<li>Tes DMAC: pengetesan pada semua saluran register alamat dan register pencacah DMA, inisialisasi saluran 0 DMA, inisialisasi timer 1, memulai siklus memori refresh.</li>
<li>Tes 16 KB DRAM: pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali.</li>
<li>Inisialisasi Interrupt controller: control word dikirim untuk inisialisasi mode interrupsi, pengesetan vector interupsi di memori.</li>
<li> Tes Interrupt controller: seting dan pengesetan ulang register interupsi, menempat-kan stack-stack kesalahan interupsi.</li>
<li>Inisialisasi Timer 0: timer 0 diinisialisasi pada operasi mode 3, cek timer 0.</li>
<li>Tes CRT controller: inisialisasi CRT controller, test RAM video, cek sebagian parity error, setup mode video melalui pembacaan konfigura-si, pengujian pewaktuan dan signal sinkronisasi gambar.</li>
<li>Tes DRAM di atas 16KB: pengetesan pada 5 pattern yang berbeda AAH, 55H, FFH, 01H, 00H tulis dan baca kembali, jika ada kesalahan akan ditampil-kan alamat kesalahan dan data di layar.</li>
<li>Tes Keyboard: cek keyboard dengan kondisi keyboard reset, cek penekanan kunci pada keyboard.</li>
<li>Tes Disk drive: cek semua card adapter disket dan disk drive yang terpasang, POST memanggil sistem operasi dari disk.</li>
</ol>Langkah-langkah POST di atas dapat diringkas sebagai berikut :<br />
<ol><li>Test 1 (Basic System): cek power supply, MPU, bus, dan ROM (langkah a-b)</li>
<li>Test 2 (Extended System): cek system timer, DMAC, 16KB lokasi awal DRAM dan PIC (langkah c-h)</li>
<li>Test 3 (Display): cek sistem pengendali signal video pada card monitor dan VRAM (langkah i)</li>
<li>Test 4 (Memory): cek lokasi DRAM di atas 16KB dengan disampling / dicuplik (langkah j)</li>
<li> Test 5 (Keyboard): cek keyboard (langkah k) f) Test 6 (Drive): cek adapter card dan peripheral disk drive dan<br />
hard disk (langkah l)</li>
</ol><strong>2. Pesan Kesalahan Selama POST</strong><br />
<ol><li>Test 1 (Basic System Error), sistem terhenti dengan tanpa tampilan dan suara beep, walaupun kursor mungkin nampak.</li>
<li>Test 2 (Extended System Error), satu suara beep panjang diikuti dengan satu suara beep pendek, dan eksekusi POST terhenti.</li>
<li>Test 3 (Display Error), satu suara beep panjang diikuti dengan dua suara beep pendek, dan POST melanjutkan dengan test berikutnya.</li>
<li> Test 4 (Memory Error), ada tampilan angka yang menunjukkan kode kesalahan.</li>
<li>Test 5 (Keyboard Error), ada tampilan angka yang menunjukkan kode kesalahan.</li>
<li>Test 6 (Drive Error), ada tampilan angka 601, 1780, atau 1781 yang menunjukkan kode kesalahan.</li>
</ol><div style="text-align: center;"><span id="more-74"></span><strong>Troubleshooting Motherboard</strong></div><div style="text-align: left;">Untuk mencari atau menentukan jenis kerusakan yang ada pada PC diperlukan pemeriksaan terhadap kondisi hardware pada komputer. Pemeriksaan ini meliputi : POST (Power-On Self-Test), diagnosa umum (routine), dan diagnosa mencari dan memecahkan kerusakan. Dari hasil pemeriksaan ini maka akan diketahui lokasi kerusakan dan jenis komponen yang rusak untuk kemudian dilakukan perbaikan terhadap bagian yang mengalamai kerusakan tersebut.</div><div style="text-align: left;"><strong>1. Troubleshooting Motherboard</strong></div><div style="text-align: left;">a). Permasalahan yang mungkin terjadi</div><div style="text-align: left;">Sistem komputer terdiri dari motherboard, daughter boards, power supply, floppy drives, monitor, keyboard, dan beberapa peralatan yang terhubung melalui konektor dan kabel. Masalah dalam satu peralatan akan berpengaruh terhadap operasi peralatan lainnya dan kadang-kadang mengganggu sistem operasi. Pengecekan berikut akan membantu memecahkan masalah.</div><ul><li>‹ Cek sambungan kabel power supply utama dan kabel tegangan DC.</li>
<li>‹ Cek sambungan kabel keyboard.</li>
<li>‹ Cek sambungan kabel monitor dan kabel daya monitor.</li>
<li>‹ Cek konfigurasi setting CMOS ‹ Cek sambungan kabel power dan kabel data drive.</li>
<li>‹ Cek semua daughter board atau card yang terpasang pada slot<br />
I/O</li>
<li> ‹ Cek sambungan saklar reset</li>
<li>‹ Cek posisi kunci keyboard</li>
<li>‹ Cek semua IC yang terpasang</li>
<li>‹ Cek disket boot di drive A</li>
<li>‹ Cek sambungan speaker</li>
</ul><div style="text-align: left;">Setelah semua pengecekan dilakukan, hidupkan saklar power dan cari pesan kesalahan POST. Dari pesan POST permasalahan dapat dilokalisir dan diperbaiki. Ketika POST tidak dapat berjalan, maka masalah terjadi pada motherboard dan rangkaian didalamnya. Dengan mengecek signal pada slot I/O masalah kerusakan pada motherboard dapat diidentifikasi sebab semua signal CPU terhubung ke slot I/O.</div><div style="text-align: left;">b). Procedure Diagnosa dan Troubleshooting</div><div style="text-align: left;"><strong>Cek Power Supply</strong></div><div style="text-align: left;">Cek level tegangan power supply pada slot I/O<br />
Diagnosa<br />
‹ Apakah card utama tersambung dengan baik ?</div><div style="text-align: left;">‹ Apakah kipas power supply berputar ?</div><div style="text-align: left;">‹ Apakah sambungan P8 dan P9 tersambung dengan baik ?</div><div style="text-align: left;">Jika level tegangan tidak ada pada pin sambungan P8 dan P9 power supply, maka permasalahan ada pada rangkaian power supply. Perbaiki power supply dengan cara mengganti dengan power supply yang baru.</div><div style="text-align: left;"><strong>Cek Signal clock</strong><br />
Ukur signal CLK, OSC, PCLK, RESET DRV, I/O CH RDY, I/O CH CHK pada pin slot I/O dengan memakai logic probe atau osiloskope.<br />
Diagnosa</div><ul><li>Jika tidak ada signal CLK, OSC, PCLK, cek kristal dan rangkaian pembangkit clock.</li>
<li>Jika RESET DRV selalu tinggi, periksa signal power good, rangkaian power on reset dan kondisi saklar reset manual.</li>
<li>Jika tidak ada signal I/O CH RDY dan I/O CH CHK lepas dan periksa semua daughter boards. Jika masih bermasalah, permasalahan ada pada motherboard dan tempat rangkaian. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.</li>
</ul><div style="text-align: left;"><strong>Cek CPU dan DMA</strong><br />
Cek signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW, AEN dengan memakai logic probe atau osiloskope.<br />
Diagnosa</div><ul><li>Apabila signal ALE, MEMR, MEMW, IOR, IOW bukan pulsa, cek motherboard bagian CPU</li>
<li>Apabila signal AEN bukan pulsa, cek bagian DMA.</li>
</ul><div style="text-align: left;">Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru.</div><div style="text-align: left;">Cek Cek Keyboard</div><ul><li>Cek signal KBCLK, KBDATA pada keyboard</li>
<li>Reset sistem dan tekan kunci pada keyboard cek signal pada<br />
jalur data keyboard</li>
</ul><div style="text-align: left;">Diagnosa</div><div style="text-align: left;">Jika KBCLK dan KBDATA ada dari keyboard kerusakan ada pada jalur motherboard. Cara perbaikannya adalah gantilah motherboard tersebut dengan motherboard yang baru. Jika KBCLK dan KBDATA tidak ada dari keyboard kerusakan ada pada keyboard.</div><div style="text-align: center;"><a name='more'></a><strong>Troubleshooting power supply</strong></div><div style="text-align: left;">Pengecekan secara umum fungsi power supply adalah:</div><div style="text-align: left;">1. Untuk jenis TX</div><div style="text-align: left;">Jika saklar power dihidupkan, maka kipas akan berputar, tegangan pada soket P8 dan P9 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika saklar power dihidupkan.</div><div style="text-align: left;">2. Untuk jenis ATX</div><div style="text-align: left;">Jika saklar power dihidupkan atau kabel daya dicolokkan, maka kipas diam, semua tegangan pada soket bila diukur dengan memakai voltmeter akan nol, kecuali pada pin 9 adalah +5V sebagai sumber tegangan pada posisi stanby. Jika pin 14 dihubungkan sesaat dengan pin 9 dengan memakai kabel, maka kipas akan berputar, tegangan pada setiap pin soket 20 bila diukur dengan memakai voltmeter. Khusus untuk signal power good jika diukur dengan voltmeter akan bertegangan +5V sesaat kemudian turun menjadi mendekati 0V ketika power dihidupkan.</div><div style="text-align: left;">3. Kemungkinan Kerusakan</div><div style="text-align: left;">Mati total (tidak ada tegangan keluaran pada semua pin) Tegangan keluaran tidak stabil Tegangan keluaran +12V lebih besar Tegangan keluaran +12V drop Tidak ada tegangan keluaran +5V Tidak ada signal tegangan pada power good<br />
4. Procedure dan troubleshooting</div><div style="text-align: left;">Cek keberadaan sumber tegangan dari jala-jala, jika tidak ada (berarti kerusakan ada pada sumber tegangan/mati perbaiki jalajala/tunggu hingga hidup), jika ada lakukan pengecekan berikutnya.</div><div style="text-align: left;">Cek kabel power dan konektor dengan memakai multimeter. Jika putus sambung/ganti dengan kabel yang masih baik, jika baik lakukan pengecekan berikutnya.</div><div style="text-align: left;">Cek kipas apakah berputar, jika ya/tidak lakukan pengecekan berikutnya.</div><div style="text-align: left;">Cek semua pin tegangan keluaran DC pada konektor, jika normal dan kipas tidak berputar periksa kabel dan konektor kipas jika baik ganti kipas, jika tidak ada tegangan keluaran lakukan pengecekan berikutnya.</div><div style="text-align: left;">Cek saklar on/off pada power supply. Jika rusak ganti dengan yang baik, jika baik ganti power supply yang baik atau lakukan pengecekan berikutnya.</div><div style="text-align: left;">Cek soldiran, jalur, sambungan komponen, dan komponen elektronik (komponen aktif : Dioda, transistor atau SCR dan komponen pasip : resistor, kapasitor, PTC, sekering).Jika ada yang rusak ganti dengan yang baik.</div><div style="text-align: left;">Jika tegangan tidak stabil kemungkinan kerusakan pada kondensator elektronik setelah dioda penyearah dari sumber 110/220V.</div><div style="text-align: left;">Jika Tegangan keluaran +12V naik/drop kemungkinan kerusakan pada kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.</div><div style="text-align: left;">Jika Tegangan keluaran +5V tidak ada kemungkinan kerusakan pada dioda penyearah atau kondensator elektrolit pada jalur ini atau IC regulator.</div><div style="text-align: left;">Signal power good tidak ada kemungkinan kerusakan ada pada rangkaian power good berupa kerusakan kondensator elektrolit/diode/transistor/resistor.</div><div style="text-align: center;"><!--more--><strong>Troubleshooting Keyboard</strong></div><div style="text-align: left;">Keyboard Beberapa model keyboard, yaitu :</div><ul><li>83-Key PC Keyboard</li>
<li>84-Key AT Keyboard</li>
<li>84-Key Space-Saving Keyboard</li>
<li>101-Key Keyboard</li>
<li>Other Keyboard Styles</li>
</ul><div style="text-align: left;">Setiap tombol/kunci pada keyboard IBM dinyatakan dengan empat pengenal :</div><ul><li>Karakter yang diperlihatkan pada permukaan penutup kunci</li>
<li>Kode karakter dari setiap karakter penutup kunci</li>
<li>Kuncinya kode pembacaan</li>
<li>Angka desimal tempat kunci</li>
</ul>Kunci-kunci pada keyboard dapat terganggu atau tidak berfungsi karena :<br />
<ul><li>tersumbat kotoran</li>
<li>per atau plat saklarnya lemah</li>
<li> jalurnya putus</li>
<li>rusaknya chip yang ada didalamnya</li>
</ul>Untuk mengatasi hal tersebut, maka keyboard perlu dirawat dengan cara :<br />
1) menghindari masuknya kotoran dan binatang ke keyboard<br />
2) memberikan sirkulasi udara yang cukup pada keyboard Jika terjadi gangguan, maka langkah-langkah yang harus dilakukan, yaitu:<br />
<ul><li>melepas penutup kunci</li>
<li>membersihkan semua kotoran yang ada di dalamnya</li>
<li>memperbaiki per atau plat kunci yang terganggu</li>
<li>menutup kembali penutup kunci seperti semula</li>
</ul><strong>Troubleshooting Keyboard Bag-2</strong><br />
<ul><li>Pengecekan secara umum fungsi keyboard adalah :</li>
<li>Periksa saklar XT/AT (saklar harus pada posisi AT untuk sambungan ke sistem AT)</li>
<li>Periksa kunci keyboard pada panel depan sistem apakah dalam kondisi terbuka</li>
<li>Periksa sambungan dan kabel keyboard apakah tersambung baik dengan sistem board. Sambungan yang kurang baik akan menimbulkan masalah.</li>
<li>Periksa nyala LED pada keyboard selama power on apakah berkedip</li>
</ul>Kemungkinan Kerusakan :<br />
<ul><li>Keyboard tidak beroperasi penuh</li>
<li>Beberapa kunci tidak berfungsi</li>
<li>Kunci rusak atau tertekan</li>
<li> Kerusakan interface keyboard</li>
<li>Kerusakan konektor keyboard</li>
<li>Kerusakan kabel keyboard</li>
</ul>Procedure dan troubleshooting :<br />
1) Kerusakan keyboard pada Mikrokontroller keyboard, soldiran komponen pasif pada keyboard kering, jalur PCB pada keyboard putus. Atau dapat juga disebabkan oleh rangkaian interface dalam unit sistem rusak. Untuk mengisolasi daerah kerusakan dengan mudah dapat dilakukan dengan cara menyambungkan keyboard yang baik ke unit sistem, jika masalahnya hilang maka kerusakan pada keyboard dan jika tidak maka kerusakan pada rangkaian interface di unit sistem.<br />
2) Rangkaian logika pendekode baris atau kolom dalam keyboard atau jalur PCB putus atau soldiran kering atau kontak lepas. Masalah ini dapat diselesaikan dengan mengganti keyboard yang baik.<br />
3) Pir saklar putus atau tertekan. Untuk itu perlu diganti.<br />
4) Chipset keyboard pada motherboard. Untuk ini ganti IC chipset<br />
(SMD IC) atau ganti motherboard yang baik.<br />
5) Kerusakan akibat putus tertarik atau frekuensi penggunaan. Untuk<br />
itu ganti konektor keyboard.<br />
6) Kabel keyboard putus dicek dengan memakai multimeter, kemudian<br />
disambung.<br />
<strong>Pemakaian Software Diagnostik</strong><br />
Untuk pengetesan fungsi keyboard dapat memakai software checkit, QA plus, PC tools, dan Norton utilities. Fasilitas yang diberikan pada software ini adalah pengecekan ditekan atau tidak tombol-tombol kunci keyboard.Szi Adoellhttp://www.blogger.com/profile/02688812540015015304noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1934986386335996471.post-3967415446631332562011-12-01T20:53:00.001+07:002011-12-01T20:53:58.496+07:00Mencegah Virus dari Flash Disk<div style="margin-bottom: 0.19in; margin-top: 0.19in;">Berbagai macam virus yang marak akhir-akhir ini sebagian besar menyebar melalui perantara flashdisk, ketika kita memasukkan flashdisk ke komputer kita maka secara default windows Xp akan langsung membuka task baru dengan fungsi Auto run/auto play.</div><div style="margin-bottom: 0.19in; margin-top: 0.19in;">Menghilangkan fungsi Auto Run/ Auto Play :</div><div style="margin-bottom: 0.19in; margin-top: 0.19in;">- run “gpedit.msc”</div><div style="margin-bottom: 0.19in; margin-top: 0.19in;">- klik Administrative Templates di bawah Computer Configuration</div><div style="margin-bottom: 0.19in; margin-top: 0.19in;">- klik System</div><div style="margin-bottom: 0.19in; margin-top: 0.19in;">- klik Turn Off Auto Play</div><div style="margin-bottom: 0.19in; margin-top: 0.19in;">- pilih Enabled</div><div style="margin-bottom: 0.19in; margin-top: 0.19in;">- kebawah pilih All Drive</div><div style="margin-bottom: 0.19in; margin-top: 0.19in;">- OK</div><div style="margin-bottom: 0.19in; margin-top: 0.19in;">- masih di Group Policy</div><div style="margin-bottom: 0.19in; margin-top: 0.19in;">- klik Administrative Templates di bawah User Configuration – klik System</div><div style="margin-bottom: 0.19in; margin-top: 0.19in;">- klik Turn Off Auto Play</div><div style="margin-bottom: 0.19in; margin-top: 0.19in;">- pilih Enabled</div><div style="margin-bottom: 0.19in; margin-top: 0.19in;">- kebawah pilih All Drive</div><div style="margin-bottom: 0.19in; margin-top: 0.19in;">- OK</div><div style="margin-bottom: 0.19in; margin-top: 0.19in;">- tutup,restart</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0.19in;">Cara lain yang cukup efektif antara lain adalah dengan mengaktifkan user Guest dan selalu login dengan user guest tersebut. Dengan user Guest maka secara tidak langsung kita akan mematikan fungsi registry.</div><div style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0.19in;">Virus akan selalu manginfeksi file registry ini dan <!– @page { size: 8.5in 11in; margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } –> merubah value di dalamnya. Bila ingin menginstall software baru maka kita cukup menggunakan “Run As” Administrator dari user guest. Dan yang terakhir adalah selalu mengupdate anti virus secara rutin.</div>Szi Adoellhttp://www.blogger.com/profile/02688812540015015304noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1934986386335996471.post-12092072539495945662011-12-01T20:52:00.000+07:002011-12-01T20:52:20.195+07:00Melakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi JaringanMelakukan Perbaikan Dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan<div style="text-align: center;"><strong>Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah</strong></div><div style="text-align: left;">Persiapan untuk melakukan perbaikan konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak digunakan.</div><div style="text-align: left;">1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus</div><div style="text-align: left;">Merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.</div><div style="text-align: left;">Karakteristik topologi Bus adalah:</div><ul><li>merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi</li>
<li>Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi<br />
collision (tabrakan data atau tercampurnya data).</li>
<li>Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah<br />
satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti</li>
<li> Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan</li>
<li>dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut/hanya akan dilewati signal.</li>
</ul>Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:<br />
a) Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)<br />
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.<br />
b) Kabel dan konektor<br />
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.<br />
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.<br />
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two) memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna gelap.<br />
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:<br />
<ul><li>Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.</li>
<li>TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.</li>
<li>TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.</li>
</ul>2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star<br />
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan.<br />
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.<br />
Karateristik topologi Star adalah:<br />
<ul><li>Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.</li>
<li>Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.</li>
<li>Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain</li>
<li>Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.</li>
</ul>Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:<br />
1. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)<br />
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star menggunakan kartu jaringan jenis PCI.<br />
2. Kabel dan Konektor<br />
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP (Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m. Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih biru).<br />
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.<br />
<div style="text-align: center;"><span id="more-77"></span><strong>Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div><div style="text-align: left;">Perbaikan konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti.</div><div style="text-align: left;">Pada pembahasan berikut akan membahas pada perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan kegiatan belajar yang pertama.<br />
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:</div><div style="text-align: left;"><strong>1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard</strong></div><div style="text-align: left;">Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP.</div><div style="text-align: left;"><strong>2) Pemasangan Kabel pada Konektor</strong></div><ul><li>Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45<br />
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.</li>
</ul>Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:<br />
1. Kabel Lurus (Straight Cable)<br />
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.<br />
2. Kabel Silang (Crossover Cable)<br />
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman (Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.<br />
<strong>3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan</strong><br />
<ul><li>Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus<br />
Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.</li>
<li>Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star<br />
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah, megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.</li>
</ul><strong>4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.</strong><br />
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat dilakukan dengan cara:<br />
a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)<br />
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:<br />
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel<br />
b) Pemilihan Protocol<br />
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:<br />
c) Pengisian IP Address dan Subnetmask<br />
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.<br />
Kelas Alamat IP Address<br />
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:<br />
<ul><li>Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan</li>
<li>Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.</li>
</ul>d) Pemilihan Workgroup<br />
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.<br />
<div style="text-align: center;"><a name='more'></a><strong>Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC</strong></div><div style="text-align: left;">Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem selesai dapat dilakukan tindakan akhir yakni:<br />
1) Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan</div><div style="text-align: left;">2) Pengujian konektifitas jaringan</div><div style="text-align: left;">3) Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah<br />
dilakukan</div><div style="text-align: left;">Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan dengan cara:</div><div style="text-align: left;">A. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali dari proses paling awal yakni:</div><div style="text-align: left;">a) Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan baik atau tidak</div><div style="text-align: left;">b) Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak mengalami short atau open,</div><div style="text-align: left;">c) Pemasangan konektor tidak longgar</div><div style="text-align: left;">d) Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah<br />
benar sesuai dengan ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi IP Address, Subnet mask dan Workgroup yang digunakan.</div><div style="text-align: left;">Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah pengujian konektifitas jaringan.</div><div style="text-align: left;"> </div><div style="text-align: left;">B. Pengujian konektifitas jaringan</div><div style="text-align: left;">Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.</div><div style="text-align: left;">Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat penentuan workgroup.</div><div style="text-align: left;">Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.</div><div style="text-align: left;">Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan tersebut.</div><div style="text-align: left;">Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan informasi secara lengkap.</div><div style="text-align: left;">Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL (IP Configuration)</div><div style="text-align: left;">IPCONFIG (IP Configuration) memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan pada Ms Dos adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.</div><div style="text-align: left;">Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :</div><div style="text-align: left;">a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7</div><div style="text-align: left;">b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek<br />
RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.</div><div style="text-align: left;">c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73</div><div style="text-align: left;">d) IP Addres adalah 10.1.1.7</div><div style="text-align: left;">e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0</div><div style="text-align: left;">Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address yang kita hubungi.</div><div style="text-align: left;">Perintah ping untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP Address telah berjalan dengan baik.</div><div style="text-align: left;">Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).</div><div style="text-align: left;">Berarti komputer tersebut tidak dikenal dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.</div><div style="text-align: left;">Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.<br />
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik kanan lalu klik sharing.</div><div style="text-align: left;">Dengan sharing sistem jaringan dapat menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang banyak.</div>Sebagai contoh sebuah komputer telah mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan menggunakan fasilitas printer yang ia milikiSzi Adoellhttp://www.blogger.com/profile/02688812540015015304noreply@blogger.com0